Nama saya Fitri Gustiani. Bisa di panggil mpit atau jenong,karena sodara saya selalu memanggil jenong entah itu karna saya jenong. Ketika saya mau memasuki sekolah SMP, saya sedang bertanya pada diri sendiri yang selalu ada di pikiran saya pesantren, pesantren, pesantren dan pesantren. Dan akhirnya saya memutuskan daftar ke Smpn 4 Padalarang. Terkadang, saya berpikir yang buruk semoga ngga ke terima,biar saya bisa masuk pesantren. Karena alesan saya satu-satu nya ga di terima di SMP saya bisa masuk pesantren.
Karena sudah perjanjian obral saya bersama orang tua, ketika tidak di terima di SMP, pikiran saya gitu karena jonasi. Dan saya putuskan buat pesantren. Karena saya mengerti ketika masuk swasta lihat keadaan orangtua,tapi ternyata di pikir-pikir pesantren lebih banyak pengeluaran dari pada sekolah swasta,tapi saya yakin ketika saya bener-bener pesantren, rezeki ngga ada yang tau, "seolah-olah membela diri sendiri," buat orang tua selalu lancar rezeki nya ketika anaknya masuk pesantren.Dan beberapa hari kemudian menunggu hasil,ternyata lolos menjadi calon siswa SMPN 4 Padalarang. Dan saya sama ibu berjalan kaki menuju angkutan umum!" Menuju pulang kerumah,Muka Fitri cemberut."
"Tatapan ibu ke Fitri sedikit bingung," kenapa nak wajah nya seperti tidak bersemangat?"
"Muka Fitri cuek seolah-olah tidak mendengarkan apa yang di bicarakan ibunya."
"Kenapa sebelumnya ngga daftar ke SMPN 4 Padalarang pasti bisa pesantren." Ucapan Fitri kepada diri sendiri nya.
"Fitri masuk kamar setelah beberapa menit di perjalanan sampe di rumah," ibu menanyakan lagi, kenapa nak coba jelaskan kepada ibu."
Mencoba menjawab!,"Emmmmmmm......... Seandainya Fitri ga keterima di SMP pasti Fitri bisa pesantren bu." jangan begitu nak, kamu orang terpilih di SMPN 4 Padalarang, banyak yang ngga ke terima.Â
Iya Bu,Fitri tau tadinya Fitri mau pesantren Bu!
"Iya nak sudah gimana lagi, Fitri sendiri yang memutuskan sekolah Smpn 4 Padalarang, lain kali aja,lulusan Smp Fitri insyaallah ada rezeki Fitri pesantren nya ya nak.
Fitri masih cemberut. Seketika Fitri membingungkan diri sendiri. "Baik Bu, bener ya Bu nanti lulus SMP Fitri pesantren ya Bu! "Iya nak ibu janji.