Mohon tunggu...
Fitri Endah Pratiwi
Fitri Endah Pratiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Mother and Freelancer

Freelancer dan Ibu rumah tangga yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkemah, Alternatif Wisata Edukasi Keluarga Era Digital

21 Agustus 2019   09:17 Diperbarui: 21 Agustus 2019   15:25 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Tapi jangan lupa tetap safety perlu yaa.. tidak lupa siapkan matras tidur dan sleeping bag yang mumpuni untuk anak-anak dan orang tua tentu saja, biar camping tetap enjoy dan  tidak ada yang jatuh sakit.

Pagi hari saat camping bisa diisi jalan-jalan di daerah sekitar tempat camping. Ini juga bisa menjadi momen melatih fisik keluarga sekaligus melihat alam sekitar. 

Lokasi camping keluarga milik perhutani yang saya sering  kunjungi di Sekipan  Tawang Mangu kebetulan memiliki sungai kecil, banyak pohon pinus  dan pohon lain seperti apukat , serta  kebun stroberi milik warga. 

Anak pertama saya suka main di aliran sungai kecil yang airnya jernih itu, biar dingin tetap tidak gentar. Sewaktu bermain disungai kecil itu muncul pertanyaan dari anak saya kok tidak ada ikan di aliran sungai ini? 

Sewaktu kami naik ketas  area perkemahan  ke telaga kecil buatan kami juga tidak menemui ikan jadi sementara kesimpulan anak adalah tidak ada ikan di sungai gunung karena dingin (hehehe). 

Tentu saja ini perlu saya dan ana croschek lagi. Kesimpulanya jalan jalan disekitar area camping bisa jadi kesempatan bagus belajar biologi sekaligus refreshing dari alam langsung.  

Alasan terakhir adalah camping itu wisata yang relatif hemat dan ramah lingkungan. Camping regular bukan glamping ya relative hemat karena tidak semahal menginap di vila atau dihotel.  

Di sekipan satu orang dewasa hanya membayar 10 ribu rupiah saja. Kebetulan untuk peralatan camping kami sudah punya sendiri. 

Jika mau menyewa tenda juga pihak bumi perkemahan juga menyediakan. Untuk makan bisa bawa sendiri dan dimasak bersama bisa masak jangung bakar, mie rebus, makanan beku sesuai budget dan kebutuhan.

Camping ramah lingkungan? kok bisa? Begini,  sewaktu camping kita menggunakan lebih sedikit energi dengan tidak menyalakan lampu, tidak men-charge gadget, berpisah dengan tivi, kulkas dsb sehingga bisa dibilang lebih ramah lingkungan. 

Tentu saja, saat atau seusai camping kita tidak boleh nyampah sembarangan ya, simpan sampah  pisahkan organik, dan anorganik, lalu buang pada tempat semestinya. Serta jangan lupa pastikan api unggun kalian mati sempurna saat meninggalkan tempat berkemah. Jadi selamat mencoba yaa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun