Mohon tunggu...
Fitri DeaYogi
Fitri DeaYogi Mohon Tunggu... Mahasiswa - strong

haloo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Pembelajaran Model Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Belajar Siswa di Sekolah Dasar

11 Juni 2022   13:21 Diperbarui: 11 Juni 2022   13:37 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Latar belakang pembuatan artikel ini adalah menentukan peningkatan pemahaman dan aktivitas siswa akibat penerapan model kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses dalam pembelajaran, serta mengetahui kelebihan, kekurangan dan kendala model pembelajaran tersebut, dalam meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa, terdapat perbedaan hasil belajar kognitif, motivasi, aktivitas belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran konvensional, serta ada hubungan antara motivasi dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar kognitif pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD membuat siswa berinteraksi dan saling berdiskusi dalam memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif, menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswa. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk bisa bekerjasama. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa untuk menerima perbedaan pendapat dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Siswa belum boleh mengakhiri diskusinya sebelum mereka yakin bahwa seluruh anggota timnya menyelesaikan seluruh tugas. 

Apabila salah satu siswa memiliki pertanyaan, maka teman satu kelompok diminta menjelaskannya. Jika jawaban belum diperoleh baru menanyakan jawabannya pada guru. Pada saat siswa bekerja dalam kelompok guru berkeliling untuk mengawasi dan membimbing jalannya diskusi apabila terjadi kesulitan pada siswa. Dalam proses pembelajaran kooperatif, terdapat 6 fase utama yang harus dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotifasi siswa. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan belajar yang harus dicapai. 

Fase 2 Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan peragaan atau teks. Siswa memperhatikan informasi dan penjelasan dari guru secara aktif. Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok - kelompok belajar. Guru menjelaskan pada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi yang efisien. Siswa membentuk kelompok - kelompok belajar dengan bantuan dari guru. Fase 4 Membantu kerja kelompok dalam belajar. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam kelompok - kelompok belajar yang telah dibentuk. 

Fase 5 Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Siswa menerima hasil evaluasi belajarnya atau mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6 Memberikan penghargaan. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Siswa dapat termotivasi untuk belajar dengan adanya penghargaan dari guru.

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman dalam mata pelajaran yang diberikan. Skor rata-rata aktivitas siswa juga lebih tinggi ketika diterapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses. Performan siswa yang bekerja secara kelompok lebih baik dari pada yang bekerja secara individu. 

Kelebihan penerapan metode kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses adalah siswa berusaha mencari pengetahuannya sendiri dengan keterampilan proses yang dimiliki dan melatih siswa melaksanakan praktikum sehingga siswa mampu bekerja dan berdiskusi kelompok serta belajar merumuskan pengetahuan yang diperoleh sehingga pembelajaran terpusat pada siswa. Kekurangan penerapan STAD berorientasi kerampilan proses dalam meningkatkan pemahaman adalah membutuhkan peralatan laboratorium yang relatif lebih banyak. 

Kendala yang muncul dalam penerapan metode STAD berorientasi keterampilan proses adalah siswa belum terbiasa melakukan praktikum sehingga harus dibimbing dalam pelaksanaannya, peralatan yang jumlahnya terbatas juga menjadi kendala. Dalam kelas yang jumlah siswanya banyak maka kendala yang muncul adalah mengalami kerepotan dalam mengawasi dan membimbing pada saat melaksanakan praktikum. 

Disarankan dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses guru terlebih dahulu menerangkan cara kerja praktikum sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan dan siap melaksanakan praktikum, selanjutnya agar pelaksanaan metode kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses dapat berhasil maka guru harus mengawasi dan membimbing siswa pada saat melaksanakan praktikum sehingga siswa dapat bertanya pada guru apabila menemui kesulitan. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses yang berhasil akan meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa.

Daftar Pustaka

Atmaja, A. Y. (n.d.). penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe student teams achiefment devision (STAD) ubtuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sosialogi dikelas x.2 sma negeri 2 boyolali tahun 2012/2013. 2-3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun