Pada suatu hari yang cerah, saya dijodohkan oleh seorang teman dengan seorang wanita cantik yang tinggal di desa sebelah yang sama. Kami berdua, bersama teman yang menjadi perantara, menjadwalkan kunjungan pertama kami ke rumahnya. Rasa penasaran tentang sosok wanita ini memenuhi pikiran saya.
Kami tiba di rumahnya, dan pertemuan pun berlangsung dengan baik. Namun, di tengah-tengah perbincangan yang ramah, saya mendengar bahwa wanita ini sudah memiliki pacar yang disebut sebagai cinta sejatinya. Â Saya pun tidak kecewa dan saya menghormati keputusannya atau mungkin dia belum siap menjalin hubungan yg serius.
Beberapa hari berlalu, dan saya mendapat kabar bahwa kakaknya, yang sebelumnya tidak mengetahui perkenalan kami, mengetahui tentang pertemuan itu. Kakaknya tidak menyukai saya karena saya saat itu belum memiliki pekerjaan tetap. Menurut kakaknya, saya terlalu tua untuk adiknya. Saya merasa juga sadar karena jodoh memang di tangan tuhan,mungkin kakaknya sudah memilihkan pria terbaik untuk adiknya.
Tapi, takdir selalu membawa kejutan. Beberapa waktu kemudian, saat saya berjalan-jalan sendirian di tengah kota, saya bertemu dengan seorang pria yang tidak saya kenal. Dia mengatakan bahwa dia adalah kakak dari wanita yang pernah mencintai saya waktu kami bersama-sama kerja di kota kembang. Saya terkejut mendengarnya dan bertanya-tanya tentang bagaimana ini semua bisa terjadi.
Kakak wanita itu menjelaskan bahwa saudaranya benar-benar pernah mencintai saya dengan tulus, tetapi karena beberapa alasan, hubungan itu berakhir. Melalui pembicaraan panjang, saya mulai memahami lebih banyak tentang latar belakang keluarga wanita itu dan bagaimana semuanya berubah setelah kami bertemu.
Kisah ini mengajarkan saya bahwa takdir dapat memberikan kejutan dan pelajaran yang berharga dalam hidup. Terkadang, peristiwa yang tampaknya kecewa pada awalnya dapat mengarah pada hal-hal yang lebih baik di masa depan. Yang terpenting, pertemuan dengan orang lain selalu membawa peluang untuk pertumbuhan, belajar, dan mengejar kebahagiaan sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H