Tanda menurut KBBI adalah yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu. Sedangkan baca menurut KBBI adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua).
Pemakaian tanda baca mungkin terlihat sepele, namun jika suatu tanda baca tidak diperhatikan dengan benar, maka penggunaan kalimatnya juga akan berubah. Agar kita mengetahui lebih terperinci mengenai penggunaan tanda baca kita diperkenankan untuk mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis dari tanda baca itu sendiri.
Beberapa jenis-jenis tanda baca adalah sebagai berikut :
- Tanda Titik
Tanda ini seringkali dipakai dalam akhir kalimat. Tanda ini juga seringkali muncul dalam suatu paragraf. Dalam penggunaan huruf setelah tanda baca titik yaitu huruf tersebut harus diawali dengan huruf kapital.
Contoh : Lowongan pekerjaan di kota Jakarta semakin menipis. Tetapi di kota Bandung memiliki peluang besar dalam lowongan pekerjaan.
- Tanda Koma
Tanda koma menyerupai apostrof atau tanda petik. Namun perbedaannya yaitu tanda koma diletakkan di bagian baris dasar kalimat sedangkan apostrof atau tanda petik diletakkan di bagian atas kalimat.
Tanda koma digunakan untuk sebagai berikut :
- Dalam kalimat selalu terdapat kata penghubung seperti dan, oleh karena itu, tetapi dll. Tanda koma tersebut digunakan di belakang kata penghubung.
- Contoh : Siska ingin sekali bermain dengan Lila, tetapi Lila malah menolak untuk bermain dengannya.
- Untuk memisahkan tanda petik langsung.
- Contoh : Dia berkata, “Sulit sekali bagi saya untuk melupakannya.”
- Di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga.
- Contoh : M. Adung Sujamal, S.Pd.
- Digunakan untuk pemisahan kata yang lebih dari satu dalam sebuah kalimat.
- Contoh : Bu Siska mempunyai 3 anak yang bernama Santi, Rika dan Toni.
- Tanda Kurung
Digunakan untuk menandai sebuah istilah yang belum banyak diketahui oleh orang lain.
Contoh : Kita memerlukan gawai (handphone) untuk mengakses pembelajaran mata kuliah.
- Tanda Titik Koma
Digunakan sebagai pengganti kata hubung yang memisahkan dari kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain dalam sebuah kalimat majemuk.
Contoh : Waktu telah berlalu, dia tidak menyesali atas perbuatannya.
- Tanda Titik Dua