Mohon tunggu...
Fitri Wulandari
Fitri Wulandari Mohon Tunggu... Guru - GURU

Perkenalkan saya salah satu seorang pendidik di Indonesia, saya sangat senang dengan tantangan dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Implementasi Model Problem Based Learning Berbantuan Simulasi PhET sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik

7 Desember 2022   11:20 Diperbarui: 7 Desember 2022   11:36 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lokasi

SMAIT Harapan Umat Karawang

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Atas

Tujuan yang ingin dicapai

Melalui implementasi model Problem Based Learning (PBL) berbantuan simulasi phet diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

Penulis

Fitri Wulandari, S.Pd.

Tanggal

27 Oktober 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

         Kurikulum 2013 yang saat ini diberlakukan menekankan pada proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) dengan pendekatan saintifik yang dilakukan melalui 5 tahap yakni mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Penerapan kurikulum 2013 dapat menggunakan model pembelajaran yang memiliki karakteristik tematik terpadu, seperti model pembelajaran Problem Based Learning, Discovery Learning, dan Project Based Learning.

        Pada kelas X ditemukan masih rendahnya motivasi belajar siswa, hal itu terlihat saat proses pembelajaran banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan dan keinginan untuk mengerjakan soal juga sangat rendah. Siswa beranggapan bahwa fisika merupakan pelajaran yang membosankan karena berbuhubungan dengan rumus dan perhitungan. Aktivitas belajar siswa juga masih kurang, hal ini ditunjukkan saat proses pembelajaran siswa malas untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan. Pembelajaran yang dilakukan di kelas masih konvensional serta didominasi oleh metode ceramah  berpusat pada guru sehingga proses pembelajaran menjadi monoton, tidak menarik dan siswa menjadi kurang aktif. Ketika diskusi kelompok, hanya sekitar 45 % siswa yang serius mengikuti diskusi, siswa yang lain mendiskusikan hal-hal diluar topik pembicaraan sehingga membuat pemahaman terhadap topik tersebut menjadi kurang. Kenyataannya bahwa hanya 28% siswa yang hasil belajar fisikanya diyatakan tuntas pada saat penilaian.

         Ketersediaan alat-alat praktikum masih sangat minim sehingga guru harus merancang suatu praktikum dengan alat-alat yang terbatas. Sementara kegiatan laboratorium bisa juga dilakukan melalui virtual lab, namun dalam proses pembelajaran guru belum menerapkannya.

        Situasi seperti ini, harus segera diatasi dan dicarikan solusi terbaik agar tidak menjadi permasalahan yang mengakar di sekolah saya. Praktik pembelajaran ini diharapkan mampu menjadi salah satu cara untuk dapat mengatasi permasalahan rendahnya motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik.

        Saya selaku guru memiliki peran sebagai pendidik dan pengajar dan bertanggung jawab untuk selalu bisa memberikan contoh yang baik dan ilmu yang bermanfaat kepada peserta didik. Hal ini bisa dibuktikan dengan meningkatnya motivasi belajar dan hasil belajar fisika peserta didik. Motivasi belajar dan hasil belajar erat kaitannya dengan cara mengajar guru yang diterapkan di kelas. Cara mengajar guru yang menarik, kreatif dan inovatif mampu menciptakan iklim belajar yang positif bagi peserta didik. Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik yaitu dengan mengimplementasikan model problem based learning berbantuan simulasi phet.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

        Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara peserta didik, guru (rekan sejawat), kepala sekolah dan pakar, maka beberapa tantangan yang muncul saat pelaksanaan praktik pembelajaran ini yaitu :

  • Mengkondisikan peserta didik untuk bisa mengubah mindset mereka bahwa belajar fisika itu bisa menyenangkan dan asyik. Guru harus lebih sigap untuk menyiapkan pembelajaran yang lebih menarik dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik.
  • Pengetahuan guru yang masih rendah terkait penerapan sintaks model pembelajaran inovatif yang akan digunakan. Sehingga guru harus membekali dirinya untuk mengupgrade pengetahuan mengenai model pembelajaran PBL yang akan digunakan pada praktik pembelajaran ini.
  • Pengetahuan guru yang masih rendah terkait laboratoriun virtual. Sehingga guru harus membekali dirinya untuk mengupgrade pengetahuan mengenai penggunaan laboratorium virtual yang akan dimanfaatkan pada praktik pembelajaran ini.
  • Guru kurang membiasakan diri memanfaatkan sarana teknologi yang tersedia di sekolah. Sehingga dalam praktik ini guru harus pandai untuk bisa memanfaatkan teknologi yang ada dalam rangka menyiapkan media dan bahan ajar pembelajaran yang menarik dan inovatif.

        Berdasarkan tantangan di atas maka pihak yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ini adalah guru dan peserta didik.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan :

  • Berkaitan dengan pengetahuan guru yang masih rendah terkait model pembelajaran inovatif
    • Guru mendalami pengetahuan dengan cara kajian literatur maupun kajian hasil wawancara dengan rekan sejawat terkait dengan pemilihan salah satu model pembelajaran inovatif yang mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selanjutnya guru memilih salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik peserta didik pada praktik pembelajaran ini. Guru mempelajari kembali bagaimana penerapan sintaks dari model pembelajaran PBL yang terpilih dengan membaca jurnal dan sumber informasi lain di internet. Guru memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan menelaah terlebih dahulu silabus pembelajaran yaitu materi energi terbarukan dengan pokok bahasan Kekekalan Energi Mekanik. Guru mempelajari kembali konten materi secara mendalam untuk meminimalisir terjadinya miskonsepsi yang akan disampaikan saat pembelajaran dikelas berlangsung.
  • Berkaitan dengan media pembelajaran
    • Media pembelajaran yang saya gunakan antara lain :
    • PPT dan LKPD interaktif (sebagai media konkrit untuk menyampaikan isi konten atau materi pembelajaran baik dalam bentuk teks, animasi dan video pembelajaran yang menarik untuk peserta didik tonton)
    • PheT Simulation (sebagai media komputasi untuk melakukan eksperimen virtual)
    • Media pendukung lainnya adalah penggunaan proyektor, laptop, HP Android dan jaringan internet yang mendukung proses belajar mengajar dalam praktik pembelajaran ini
  • Berkaitan dengan model pembelajaran PBL
  • Kegiatan ini peserta didik diberikan sebuah permasalahan yang akan diselesaikan dalam kelompok pada kegiatan pembelajaran.
  • Kegiatan ini peserta didik dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta didik secara heterogen
  • Kegiatan ini yang berperan adalah guru untuk membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah yang diberikan pada sintak sebelumnya.
  • Kegiatan ini peserta didik melakukan presentasi dari hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan. Kemudian kelompok lain menanggapi dari hasil presentasi.
  • Kegiatan ini guru melakukan analisis dari hasil diskusi dan presentasi kelompok. Sehingga guru dapat mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah dikuasai peserta didik.
  • Berkaitan dengan pelaksanaan penilaian pembelajaran

Hasil dari pelaksanaan penilaian mampu melihat peningkatan hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Penilaian yang dilakukan meliputi ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan . Penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi, penilaian pengetahun dilaksanakan dengan teknis tes tulis berbentuk pilihan ganda, penilaian keterampilan menggunakan table performance terkait pelaksanaan eksperimen virtual dan keterampilan berbicara (presentasi).

Dalam proses pelaksanaan praktik baik ini ada beberapa pihak yang telibat yaitu :

  • Guru
    Guru pada penerapan ini sebagai penyaji dalam praktik pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan guru anatara lain mendidik, mengajarkan ilmu, membimbing, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
  • Peserta didik

Peran peserta didik dalam proses pembelajaran yang disampaikan atau dibimbing oleh guru. Peran peserta didik dianggap sangat penting dalam proses pembelaran karena terlibat aktif dan tidak hanya sebagai pendengar atau penerima materi dari guru secara mentah-mentah. Semua hal tersebut dapat tercermin dalam aktifitas belajar peserta didik di dalam kelas saat guru mengajar.


  • Kepala sekolah

Peran kepala sekolah dalam kegiatan ini yang pertama memberikan izin praktik pembelajaran dan juga memberikan masukan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran.


  • Dosen pembimbing

Peran dosen pembimbing selaku pembimbing dalam praktik pembelajaran mengarahkan dan memberikan masukan dalam proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar.


  • Guru pamong

Peran guru pamong memberikan masukan dalam proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar. Guru pamong juga memberikan arahan dalam pengambilan video kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Pada kegiatan refleksi akan dianalisis hasil dan dampak dari penerapan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan antara lain :

  • Dampak terhadap Guru
    • Penggunaan phet simulation untuk melakukan percobaan virtual dalam pelaksanaan aksi dapat membuat guru semakin inovatif dalam mengembangkan media dalam pembelajaran di kelas.
    • Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat guru semakin termotivasi untuk belajar dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
    • Penggunaan model pembelajaran dalam penerapan aksi membuat guru semakin memahami cara untuk mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. Pada proses penerapan model pembelajaran terdapat sintak-sintak yang membuat peserta didik lebih mandiri dan mampu mengembangkan pemikirannya dalam menyelesaikan masalah ataupun menghasilkan inovasi karya atau produk.
  • Dampak terhadap peserta didik
    • Penggunaan media PhEt Simulation untuk eksperimen virtual dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep hukum kekekalan energi mekanik.
    • Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan saat proses pembelajaran.
    • Pemilihan model pembelajaran dan juga kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran. Sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.

        Peningkatan hasil belajar peserta didik dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil nilai belajar peserta didik saat dilaksanakan pretest di awal pembelajaran dan posttest di akhir pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL ini memberikan hasil efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

        Respon peserta didik terhadap keterlaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan model PBL ini terlihat sangat baik, antusias dan memberikan hasil positif dalam mengubah mindset mereka terhadap pembelajaran fisika yang sulit menjadi pembelajaran fisika yang menyenangkan dan penuh tantangan. Hal ini dibuktikan refleksi pembelajaran yang sudah mereka kemukakan ditiap akhir pertemuan pembelajaran.

        Respon rekan guru yang lainnya (sebagai observer pada pembelajaran) sangat mendukung dengan adanya penerapan model pembelajaran inovatif PBL ini, karena mereka melihat bahwa pembelajaran berbasis masalah ini sangat mendorong kemampuan keterampilan 4C yang diharapkan pada kukirkulum pendidikan yang diharapkan saat ini.

         Faktor keberhasilan dalam praktik ini sangat ditentukan oleh penguasaan atau skill guru dalam menerapkan tiap sintaks model PBL itu sendiri sehingga mampu membuat pembelajaran fisika yang lebih menyenangkan, meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran di kelas, yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar yang mereka peroleh.

          Pembelajaran dari keseluruhan proses praktik ini membuktikan bahwa suatu proses pembelajaran dikelas sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara guru mengemas pembelajaran itu menjadi pembelajaran yang inovatif dan menarik untuk bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun