Mohon tunggu...
Fitri Wulandari
Fitri Wulandari Mohon Tunggu... Guru - GURU

Perkenalkan saya salah satu seorang pendidik di Indonesia, saya sangat senang dengan tantangan dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Implementasi Model Problem Based Learning Berbantuan Simulasi PhET sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik

7 Desember 2022   11:20 Diperbarui: 7 Desember 2022   11:36 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

         Kurikulum 2013 yang saat ini diberlakukan menekankan pada proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) dengan pendekatan saintifik yang dilakukan melalui 5 tahap yakni mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Penerapan kurikulum 2013 dapat menggunakan model pembelajaran yang memiliki karakteristik tematik terpadu, seperti model pembelajaran Problem Based Learning, Discovery Learning, dan Project Based Learning.

        Pada kelas X ditemukan masih rendahnya motivasi belajar siswa, hal itu terlihat saat proses pembelajaran banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan dan keinginan untuk mengerjakan soal juga sangat rendah. Siswa beranggapan bahwa fisika merupakan pelajaran yang membosankan karena berbuhubungan dengan rumus dan perhitungan. Aktivitas belajar siswa juga masih kurang, hal ini ditunjukkan saat proses pembelajaran siswa malas untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan. Pembelajaran yang dilakukan di kelas masih konvensional serta didominasi oleh metode ceramah  berpusat pada guru sehingga proses pembelajaran menjadi monoton, tidak menarik dan siswa menjadi kurang aktif. Ketika diskusi kelompok, hanya sekitar 45 % siswa yang serius mengikuti diskusi, siswa yang lain mendiskusikan hal-hal diluar topik pembicaraan sehingga membuat pemahaman terhadap topik tersebut menjadi kurang. Kenyataannya bahwa hanya 28% siswa yang hasil belajar fisikanya diyatakan tuntas pada saat penilaian.

         Ketersediaan alat-alat praktikum masih sangat minim sehingga guru harus merancang suatu praktikum dengan alat-alat yang terbatas. Sementara kegiatan laboratorium bisa juga dilakukan melalui virtual lab, namun dalam proses pembelajaran guru belum menerapkannya.

        Situasi seperti ini, harus segera diatasi dan dicarikan solusi terbaik agar tidak menjadi permasalahan yang mengakar di sekolah saya. Praktik pembelajaran ini diharapkan mampu menjadi salah satu cara untuk dapat mengatasi permasalahan rendahnya motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik.

        Saya selaku guru memiliki peran sebagai pendidik dan pengajar dan bertanggung jawab untuk selalu bisa memberikan contoh yang baik dan ilmu yang bermanfaat kepada peserta didik. Hal ini bisa dibuktikan dengan meningkatnya motivasi belajar dan hasil belajar fisika peserta didik. Motivasi belajar dan hasil belajar erat kaitannya dengan cara mengajar guru yang diterapkan di kelas. Cara mengajar guru yang menarik, kreatif dan inovatif mampu menciptakan iklim belajar yang positif bagi peserta didik. Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik yaitu dengan mengimplementasikan model problem based learning berbantuan simulasi phet.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

        Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara peserta didik, guru (rekan sejawat), kepala sekolah dan pakar, maka beberapa tantangan yang muncul saat pelaksanaan praktik pembelajaran ini yaitu :

  • Mengkondisikan peserta didik untuk bisa mengubah mindset mereka bahwa belajar fisika itu bisa menyenangkan dan asyik. Guru harus lebih sigap untuk menyiapkan pembelajaran yang lebih menarik dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik.
  • Pengetahuan guru yang masih rendah terkait penerapan sintaks model pembelajaran inovatif yang akan digunakan. Sehingga guru harus membekali dirinya untuk mengupgrade pengetahuan mengenai model pembelajaran PBL yang akan digunakan pada praktik pembelajaran ini.
  • Pengetahuan guru yang masih rendah terkait laboratoriun virtual. Sehingga guru harus membekali dirinya untuk mengupgrade pengetahuan mengenai penggunaan laboratorium virtual yang akan dimanfaatkan pada praktik pembelajaran ini.
  • Guru kurang membiasakan diri memanfaatkan sarana teknologi yang tersedia di sekolah. Sehingga dalam praktik ini guru harus pandai untuk bisa memanfaatkan teknologi yang ada dalam rangka menyiapkan media dan bahan ajar pembelajaran yang menarik dan inovatif.

        Berdasarkan tantangan di atas maka pihak yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ini adalah guru dan peserta didik.

Aksi : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun