Diantara berbagai jenis kerupuk yang ada di pasaran, kerupuk kulit ikan merupakan jenis kerupuk yang tergolong baru, sehingga belum ada yang memproduksi. Namun, perkembangannya sangat pesat, hal ini dapat ditemukan di pasar tradisional maupun di pasar modern, seperti toko oleh-oleh, pasar swalayan, super market, dan mall. Kulit ikan yang digunakan untuk kerupuk biasanya berasal dari industri pengolahan ikan modern, yang mengolah daging ikan untuk di ekspor, seperti ikan kakap dan nila. Kemudian kulit ikan sebagai produk sampingan dimanfaatkan oleh pengrajin kerupuk.
Bentuk Produk
Kerupuk kulit ikan yang baik menghasilkan warna yang cenderung coklat keputihan, bersih, dan cemerlang. Perubahan warna menjadi coklat diakibatkan reaksi Maillard yang terjadi selama proses penggorengan. Reaksi Maillard terjadi karena adanya reaksi-reaksi antara gula pereduksi dengan gugus amina primer. Reaksi tersebut menyebabkan perubahan warna bahan pangan menjadi coklat (Bolade 2018). Reaksi Maillard dapat terjadi akibat proses pemanasan, seperti penggorengan (Safitri et al. 2019).
Bentuk kerupuk kulit dibuat kotak memanjang dengan ukuran yang seragam karena keseragaman bentuk dan ukuran kerupuk kulit ikan akan lebih menarik daripada bentuknya yang kurang seragam akan terkesan murah. Disamping itu, kerapian pengemas produk kerupuk kulit ikan akan mempengaruhi penampilan dan harganya (Kristianingrum et al. 2006). Inovasi cita rasa juga akan mempengaruhi minat konsumen untuk meningkatkan konsumsi kerupuk kulit ikan dengan dibuatnya kerupuk kulit ikan berbagai varian seperti rasa keju, balado, dan rumput laut.
Referensi
Agustina, T. Dan D.D. Saputro. Pengelolaan Kerupuk Kulit Ikan di Kelurahan Bulu Lor Kota Semarang. Rekayasa Vol. 16 No. 1.
Bolade, M. K. 2018. Physical and organoleptic Characteristics of Non-sour 'Kokoro' (a Nigerian maize-based Snack) as Influenced by Flour Particle Size Differential. Food Science and Technology, 87: 287-292
Indraswari, C.H., 2003. Rambak Kulit Ikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Kristianingrum, S., R. Arianingrum., dan S. Sulastri. 2006. Pemanfaatan Limbah Kulit Ikan Menjadi Kerupuk (Rambak). Inotek, Vol. 10 No. 1.
Lende, M., N.M. Darmadi., dan I.M. Kawan. 2019. Perbedaan Lama Perendaman dengan Kapur Tohor Ca(OH)2 Terhadap Kualitas Kerupuk Kulit Ikan Tuna (Thunnus sp.). Gema Agro, Volume 24, Nomor 02. Hlm 108-114.
Purnamayanti, L., E.N. Dewi., Sumardianto., L. Rianingsih., dan A.D. Anggo. 2018. Kualitas Kerupuk Kulit Ikan Nila Selama Penyimpanan. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol. 2 No. 2.
Rosalina, Y. Dan Silvia, E. 2015. Kajian Perubahan Mutu Selama Penyimpanan dan Pendugaan Umur Simpan Keripik Ikan Beledang dalam Kemasan Polypropylene Rigid. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia 7(1) : 1-6.
Safitri, D.N., Sumardianto., dan A.S. Fahmi. 2019. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Perendaman Bahan Dalam Jeruk Nipis Terhadap Karakteristik Kerupuk Kulit Ikan Nila. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Volume 1 No. 1. Semarang.