Mohon tunggu...
Safrida Fitri Nasution
Safrida Fitri Nasution Mohon Tunggu... Lainnya - Seberapa banyak engkau menulis, pada akhirnya akan membaca

Anak desa, terlahir dari keluarga miskin, namun berkecukupan dengan rasa syukur.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika Diam Menjadi Racun, Bahaya Menahan Amarah

16 Januari 2025   20:30 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:27 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi marah menjadi racun (sumber gambar:google.com)

Amarah adalah emosi yang sangat manusiawi. Semua orang pasti pernah merasakannya, entah itu karena merasa disakiti, dikhianati, atau bahkan hanya karena hal-hal kecil yang tidak sesuai ekspektasi. Namun, bagaimana kita mengelola amarah ini bisa sangat menentukan dampaknya pada diri kita sendiri maupun orang di sekitar kita.

Sayangnya, banyak orang memilih untuk memendam amarah. Alih-alih meluapkannya, mereka lebih suka diam dan menahan perasaan tersebut. Mungkin ini dilakukan untuk menjaga keharmonisan hubungan, menghindari konflik, atau karena tidak tahu cara mengekspresikannya dengan baik. Tapi tahukah Anda bahwa menahan amarah bisa menjadi racun yang perlahan menggerogoti kesehatan fisik dan mental?

Bahaya Menahan Amarah

  1. Dampak pada Kesehatan Fisik Menahan amarah sering kali menyebabkan stres berkepanjangan. Ketika tubuh terus-menerus berada dalam keadaan stres, hormon kortisol meningkat, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, gangguan pencernaan, hingga risiko penyakit jantung.

  2. Dampak pada Kesehatan Mental Memendam amarah dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan frustrasi. Perasaan-perasaan ini, jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi kecemasan, depresi, atau bahkan rasa putus asa. Selain itu, emosi yang tidak tersalurkan bisa memperburuk suasana hati dan menurunkan rasa percaya diri.

  3. Merusak Hubungan Diam saat marah mungkin terlihat seperti cara yang aman untuk menghindari konflik. Namun, dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak hubungan. Orang lain mungkin tidak memahami apa yang Anda rasakan, dan kebiasaan ini dapat menciptakan jarak emosional atau bahkan ledakan konflik yang lebih besar di kemudian hari.

  4. Efek Psikologis Jangka Panjang Menahan amarah sering kali membuat seseorang menyimpan dendam atau rasa tidak puas yang mendalam. Ini seperti menimbun bom waktu emosional yang sewaktu-waktu bisa meledak dengan cara yang tidak terkendali.

Cara Ampuh dan Baik untuk Mengekspresikan Amarah

Mengungkapkan amarah dengan cara yang sehat dan konstruktif adalah kunci untuk mencegah emosi ini menjadi racun. Berikut beberapa cara yang dapat Anda coba:

  1. Kenali dan Terima Perasaan Anda Langkah pertama adalah menyadari bahwa Anda sedang marah. Jangan menyangkal atau mengabaikan perasaan tersebut. Dengan menerima bahwa Anda merasa marah, Anda bisa mulai mencari cara untuk mengelolanya dengan baik.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun