Kebudayaan juga berperan dalam mendorong pembangunan yang inklusif. Melalui partisipasi dalam kegiatan budaya, berbagai kelompok masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan dan merasa terlibat dalam proses tersebut. Ini membantu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya menguntungkan segelintir orang tetapi juga menyertakan semua lapisan masyarakat, menciptakan kesempatan yang setara bagi semua individu.
Selain itu, kebudayaan berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan mental masyarakat. Kegiatan budaya seperti seni, musik, dan ritual tradisional dapat memberikan manfaat psikologis yang signifikan. Aktivitas ini dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan rasa keterhubungan, dan memperkuat kesejahteraan mental. Komunitas yang aktif secara budaya sering kali menunjukkan tingkat kesehatan mental yang lebih baik karena mereka memiliki akses ke dukungan sosial dan sumber daya yang meningkatkan kualitas hidup.
Secara keseluruhan, tata kelola yang efektif dan pengelolaan sumber daya manusia yang baik dalam sektor kebudayaan sangat penting untuk memanfaatkan potensi kebudayaan dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan kebudayaan ke dalam strategi pembangunan, kita dapat memperkuat identitas dan kohesi sosial, mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kekayaan budaya, melestarikan warisan budaya dan lingkungan, serta mendukung inovasi dan kreativitas. Ini tidak hanya memperkaya proses pembangunan tetapi juga memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan cara yang inklusif dan berkelanjutan. Meskipun terdapat berbagai tantangan, peluang yang ditawarkan oleh kebudayaan dalam konteks pembangunan berkelanjutan sangat besar dan penuh potensi, memberikan kontribusi yang berarti bagi masa depan yang lebih baik dan lebih seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H