Katana (刀) adalah pedang panjang Jepang (daitō, 大刀), Katana dengan pisau panjang digunakan untuk pertempuran terbuka. Seseorang yang membuat Pedang ini disebut Swordsmith atau Bladesmith atau kadang-kadang bahkan "Smith" singkatnya. Panjang pedang katana bervariasi sepanjang sejarahnya.
Pada akhir 14 dan awal abad 15, bilah katana cenderung antara 70 dan 73 cm (27,6 dan 28,7 inci) panjangnya.
Langkah-langkah di bawah ini menggambarkan tahap-tahap utama dalam menciptakan sebuah katana.
1) Rough Forging (menempa)
Gabungan blok baja dipanaskan dan ditempa selama beberapa hari, dan kemudian dilipat dan ditempa untuk memeras kotoran keluar. Umumnya sebuah katana dilipat tidak lebih dari enam belas kali, maka dipalu menjadi pedang bentuk dasar.
2) Rough Shaping
Pisau di bentuk secara kasar ke dimensi yang diperlukan tanpa memperhitungkansklanya. Pada tahan ini masih di buat pisau lurus.
3) Clay Covering
pembuat pedang melapisi bilah dengan beberapa lapisan bubur tanah liat basah yang merupakan ramuan khusus yang unik untuk masing-masing pembuat pedang, tetapi pada umumnya terdiri dari tanah liat, air, dan kadang-kadang abu, bubuk batu grinding dan / atau karat. Ujung pisau dilapisi dengan lapisan tipis dari sisi dan tulang punggung pedang, kemudian dipanaskan dan kemudian didinginkan dalam air. Bubur tanah liat menyediakan insulasi panas sehingga hanya tepi pisau akan dikeraskan dengan pendinginan dan juga menyebabkan mata pisau melengkung karena mengurangi regangan kisi sepanjang tulang belakang. Proses ini juga menciptakan garis swerving berbeda di tengah-tengah pisau disebut Challenge yang hanya dapat dilihat setelah dipoles; setiap Challenge berbeda dan berfungsi sebagai pemalsu tanda tangan katana
4) Quenching
Ini adalah bagian penting dari operasiPisau, dengan penutup tanah liat, dipanaskan hingga suhu yang telah ditetapkan panas di atas 800 ° C (1472 ° F) dan dipadamkan dalam air mandi. Bentuk dan keseiambangan dari Challenge (pisau kelengkungan), dan pisau kelurusan semua ditentukan oleh perawatan dan keterampilan dalam melakukan pendinginan.
5) Mengubah Ukuran
untuk mengatur titik keseimbangan dan titik perkusi, dan diskalakan
6) Finishing
Dilakukan untuk mendefinisikan ridgelines dan mengeluarkan keindahan Challenge.
7) Saya (sarung katana)
Saya adalah yang diukir dari dua potongan kayu yang sesuai dengan panjang, lebar, ketebalan dan kelengkungan selesai pisau Kedua bagian ini kemudian dibungkus dalam kain katun halus dan dipernis berulang kali.
8) Handle (Pegangan)
Dua potong kayu yang telah di ukir kemudiian dibungkus dengan kapas anyaman berkualitas tinggi yang disebut sageo.
9) Sageo
sageo biasanya terbuat dari kain kapas berkualitas tinggi agar sesuai dengan wrap. sageo ditenun dengan tangan. proses ini membutuhkan banyak tangan terampil tenaga kerja.
10) Assembly Majelis
Akhirnya semua potongan dapat berkumpul dan pegangan diikatkan ke kelenteng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H