Mohon tunggu...
Fitrarzky
Fitrarzky Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Jakarta tapi padahal di Ciputat

Seniman yang kurang berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Konspirasi Teori dan Pudarnya Kepercayaan terhadap Para Ahli

20 Januari 2021   11:49 Diperbarui: 6 Desember 2022   11:21 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pakar atau ahli adalah seseorang yang memiliki kemampuan yang komprehensif  di suatu  bidang tertentu .Konspirasi teori sendiri terbentuk dari ketidakpercayaan atau keraguan masyarakat terhadap para ahli atau pakar dalam bidangnya. Salah satu contoh adalah masyarakat yang percaya bumi itu datar tidak percaya bahwa bumi itu bulat menurut astronom. Untuk memahami bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi, dapat dilakukan analisis secara historis tentang ide mengenai pakar atau ahli dalam masyarakat. 

William Davies dalam bukunya “Nervous States Democracy and the decline of reason” menemukan kelahiran kelas pakar atau ahli dalam kebangkitan perang agama di abad ke 17 ketika jutaan umat protestan dan katolik membunuh satu sama lain. Masyarakat di abad ke 17 mempertanyakan bagaimana mereka dapat membentuk dunia berdasarkan kepercayaan daripada ketakutan atau kemarahan? Thomas Hobbes pada tahun 1651 berargumen bahwa pemerintahan yang kuat akan memaksakan kepercayaan itu sendiri terhadap masyarakat. Pada waktu yang bersamaan para pedagang pun mempunyai masalah yang sama. 

Bagaimana seorang pedagang mempercayaai bahwa seorang ratu atau raja akan mengembalikan uang pinjamannya setelah berperang? Bahkan masalah ini pun dialami para ilmuan yang mempertanyakan bagaimana seorang ilmuan mempercayai ilmuan lain yang tidak ia kenal dan observasi yang ia lakukan? Jawaban nya adalah ahli. William davies menulis “ komunitas pedagang memperkenalkan aturan baru yang ketat tentang bagaimana jejak atau kesan para pedagang harus dicatat dan dibicarakan untuk menghindari distorsi menggunakan angka dan catatan public yang disimpan”. 

Aturan seperti ini melahirkan pakar- pakar yang mulai membentuk jembatan kepercayaan dalam masyarakat. Di abad ke 17 Britain Royal Society, organisasi yang ingin memajukan ilmu pengetahuan memiliki fondasi utama dalam organisasinya yaitu kepercayaan. Anggota organisasi dapat memperdebatkan suatu isu teori namun tidak mempertanyakan observasi yang dilakukan. Essensi nya adalah jika seorang anggota melihat objek baru di luar angkasa. Para anggota lain dapat memperdebatkan objek apakah itu  tapi tidak mempertanyakan apakah anggota tersebut  benar melihat objek tersebut.

Namun sentiment terhadap pakar atau ahli mulai berubah. Hari ini  untuk beberapa orang tua yang menolak vaksin atau anti vaksin. Mereka menganggap dokter tidak memperdulikan bahaya yang timbul dari vaksin. Orang- orang yang percaya bumi datar tidak mempercayai pengamatan yang dilakukan Nasa dengan alasan yang nihil. Cara berfikir seperti ini adalah bentuk penolakan terbuka dari gagasan tentang pakar atau ahli. Penolakan terhadap pakar atau ahli ini menandai perubahan akan konspirasi teori. Konspirasi teori lama seperti siapa yang membunuh John F. Kennedy atau pendaratan manusia di bulan menggambarkan bentuk ketidakpercayaan terhadap pemerintah. 

Sejarah konspirasi teori sendiri didasari keinginan untuk merasionalkan sesuatu yang terjadi di masyarakat yang mengubah kehidupan masyarakat itu sendiri. Dalam dunia yang penuh kecurangan, masyarakat merasa tidak berdaya. Konspirasi teori membantu membawa keteraturan dan pencerahan. Namun demikian teori konspirasi yang muncul hari ini menurut professor Nancy Rosenbloom hanyalah sebuah konspirasi tanpa teori. Menurutnya “tujuan konspirasi teori sudah bukan lagi untuk menjelaskan tentang realitas atau suatu peristiwa yang ada di dunia; melainkan untuk mengikis kepercayaan terhadap figur public atau institusi.”

Namun tidak hanya kepercayaan terhadap pakar atau sebuah ilmu pengetahuan yang beresiko mulai memudar akibat konspirasi teori ini. Kepercayaan dalam masyarakat satu dan yang lainnya pun beresiko mengalami hal yang sama. Dimana teori konspirasi lama selalu menargetkan kalangan elit. Teori konspirasi hari ini lebih sering menargetkan masyarakat kelas bawah. Seperti contohnya, vaksinasi yang membuat wabah campak atau bumi datar dsb dapat mendorong public atau masyarakat kedalam sebuah perpecahan. 

Banyak argumen yang bukannya mencerahkan kebenaran melainkan digunakan sebagai alat pemenang suatu teori konspirasi di internet. Perdebatan tidak sehat seperti ini jelas dapat mendorong kemunduran bagi ilmu pengetahuan dan memungkinkan masyarakat untuk berhenti mencari tahu ilmu pengetahuan. 

Dalam skala internasional hal ini juga dapat membahayakan stabilitas kedamaian dunia. Teori konspirasi seperti iluminati dapat meruntuhkan jembatan kepercayaan masyarakat terhadap elit politik yang tentu saja dapat mengancam kestabilan suatu negara. Suatu gerakan anakris dapat terdorong yang berpotensi meruntuhkan system kenegaraan yang sudah ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun