Mohon tunggu...
fitranty adirestuty
fitranty adirestuty Mohon Tunggu... -

seorang kuli tinta bekerja di belakang meja mengukir fakta menjadi sebuah berita mengubah dunia dengan tulisan demi sebuah peradaban........semoga idealisme selalu ku usung...

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyoal FoSSEI 2030, Eforiakah?

18 November 2010   21:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:30 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Solo Kota

Sebuah babak baru amanah ilmiah menanti di depan kita, visi dan misi fossei 2030 menggebrak dunia ekonomi syariah kekinian. Kenapa tidak, segunung idealisme yang diusung Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) ini menggigit ke permukaan lantas kemudian berhasil menyihir para ekonom rabbani. Tak pelak lagi, berbagai rangkaian kegiatan, seperti MUNAS, RAKERNAS telah dilalui juga merupakan estapet kaderisasi kepemimpinan FoSSEI yang baru.

Tidak main-main, kelima presnas yang ditemui di Solo Minggu (24/10) lalu, menyatakan kesiapannya mengusung ekonom rabbani untuk regional madani. Istilah regional madani sebuah tagline yang baru diusung FoSSEI, kemudian lebih mendialektikannya dengan civil society yang serentak disetujui oleh peserta RAKERNAS saat itu juga.

Ada yang menggelitik disini terkait keberhasilan FoSSEI menggandeng perwakilan Kelompok Studi Ekonomi Islam di International Islamic University Malaysia (IIUM) saat MUNAS FoSSEI ke IX kemarin memang sebuah indikasi benih-benih menuju cita-cita FoSSEI sebagai organisasi internasional pada tahun 2030 akan segera terwujud, sesuai dengan visi yaitu pada tahun 2030 FoSSEI menjadi organisasi pergerakan mahasiswa dalam bidang ekonomi Islam yang unggul kompeten, professional, dan kontributif di dunia. Namun sebuah keironisan, di tengah-tengah cita-cita FoSSEI yang melangit disaat yang sama masih ada segelintir KSEI yang merangkak sendiri mengejar militansi FoSSEI yang telah dibangun bertahun-tahun. Tanya kenapa? Apakah sahajanya cita-cita ini bisa lebih membumi dalam arti idealisme yang merakyat?

Menjamurnya KSEI di daerah-daerah agaknya kurang mendapat sentuhan (silaturahim) oleh peran Presnas dan FoSSEI. Perlunya stimulus ini sejatinya agar menjadi trickle down effect bagi KSEI yang berujung pada lingkungan sekitar. Jika sekarang ada KSEI yang sudah mampu memiliki desa binaan pun dengan sekolah binaan, apatah artinya jika di belahan bumi Indonesia sana masih ada segelintir orang berjuang sendiri yang untuk merangkul sesama rekan mahasiswa demi menggaungkan ekonomi syariah di kampusnya yang sangat sulit. Sebuah kesyukuran yang agaknya perlu kita jungjung kembali, bahwa kita telah dipertemukan dalam sehangat ukhuwah dalam kebersamaan yang saling menjaga dan menguatkan bukan ajang adu branding antar KSEI. -semoga celah-celah tangan kita bisa menggandeng kebersamaan dalam dekapan sehangat ukhuwah amanah ilmiah, karena mimpi ini milik kita semua- (hanya goresan seorang pembelajar, dari padmansana yang terdalam, *fitranty Adirestuty_bumi siliwangi*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun