Mohon tunggu...
fitranty adirestuty
fitranty adirestuty Mohon Tunggu... -

seorang kuli tinta bekerja di belakang meja mengukir fakta menjadi sebuah berita mengubah dunia dengan tulisan demi sebuah peradaban........semoga idealisme selalu ku usung...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memaknai Jihad "Ala Modern"

11 Juni 2011   15:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:36 3330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa

yang terpikir dibenak anda ketika mendengar kata jihad? Perangkah atau teroriskah? Rahimi Sabiri di buku ini bertutur tentang “Jihad Modern”, dengan membaca buku ini anda akan mendapatkan makna jihad sebenarnya secara universal.

Islam memang menjadi tudingan penyebab aksi radikalisme dan terorisme dewasa ini. Semua itu tak pelak karena sebagian orang menggunakan kata jihad untuk melegitimasi tujuan politik mereka. Akibatnya makna jihad kian menyempit, makna jihad kian kabur.

Kecarut marutan ini dapat kita cegah dengan memaknai islam seutuhnya. Buku ini memang pantas dijadikan santapan anda yang ingin mengetahui jihad secara utuh. Dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna sangatlah cocok untuk semua kalangan terutama pelajar. Karena dengan memaknai jihad sebenarnya, agama pun jadi mudah dikerjakan. Rahimi bertutur secara utuh menuturkan jihad dari A sampai Z. Bahkan membuka pikiran kita tentang esensi jihad sesungguhnya. Tidak seperti kebanyakan orang membayangkan jihad itu menyeramkan seperti pelaku teror dan bom bunuh diri. Jihad sebenarnya adalah sesuatu yang dekat di kehidupan kita. Seorang siswa bersungguh-sungguh belajar untuk masa depannya pun bisa dikategorikan jihad. Jadi, dalam Islam siapa saja, kapan saja, dimana saja wajib berjihad karena jihad itu mudah dikerjakan.

Rahimi juga bicara tentang kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan telah melanda umat berkepanjangan. Fenomena ini semakin diperparah oleh oleh perpecahan di kalangan umat, arogansi elit politik Islam, dan munculnya segelintir golongan yang melancarkan aksi-aksi kekerasan yang mengatasnamakan jihad. Akibatnya, umat Islam bukan semakin membaik, malah semakin sakit, terpuruk, dan tertinggal oleh kemajuan dunia global saat ini. Untuk mengatasi ketertinggalan dan membangun umat, haruslah ada semangat jihad fisabililah secara benar. Kita harus menolak pemikiran tentang jihad yang identik dengan merebut atau merampas kekuasaan politik dengan cara kekerasan. Karena, hal itu telah menyempitkan makna jihad dan tidak memiliki strategi dakwah jangka panjang. Jihad harus dipahami secara universal, strategis, dan benar sehingga memberikan solusi dari kesemerawutan yang nyaris tak ada ujung.

Esensi jihad sebenarnya

Makna jihad sebenarnya sangat luas dan universal. Jihad sendiri berasal dari kata arab artinya bersungguh-sungguh melakukan sesuatu dalam rangka beribadah mencari ridho Alloh. Tulisan Rahimi yang segar dengan pelan-pelan membuka hati anda bahwa sebenarnya anda juga bisa berjihad. Seorang bapak mencari nafkah secara halal demi keluarga itu juga termasuk jihad. Generasi muda mencari ilmu demi masa depannya dikategorikan jihad juga. Seorang pedagang yang jujur tidak mengurangi timbangan juga jihad. Jadi jihad itu banyak macamnya bukan dengan terror dan aksi bom bunuh diri karena itu makin mengotori wajah Islam dimata dunia.Jihad harus disesuaikan dengan persoalan umat dan fenomena kehidupan yang dihadapi. Adalah solusi paling jitu untuk mengatasi persoalan umat bila kita memaknai esensi jihad yang benar. Rahimi pun mengelompokan jihad, dari mulai jihad ilmu, jihad ekonomi, jihad ibadah sampai ke jihad mengatasi pengangguran dikupas tuntas di buku ini

Jihad yang benar memang akan membawa pencerahan bagi umat dan jihad yang salah kaprah ujung-ujung membawa dampak yang buruk. Mengutip Rahimi (hal 33) penyerangan terhadap Gedung WTC yang dimaksudkan untuk meruntuhkan dominasi ekonomi AS ternyata tidak tercapai. Malah, ekonomi AS makin kuat setelah terjadinya serangan tersebut. Dari sisi korban, hampir 1000 orang dari 4000 orang korban adalah warga muslim yang bekerja di gedung tersebut. Jadi jangan takut dengan jihad, jika anda membaca buku ini temukan esensi jihad seutuhnya sehingga anda merasa ringan melakukannya.

Jihad di dunia modern

Membela Islam dan upaya mencapai kemuliaan umat bukanlah dengan cara-cara jihad dalam pengertian radikal. Esensi jihad harus diperluas dan cocok dengan persoalan umat sekarang. Adalah jihad bila kita mengupayakan pendidikan berkualitas juga bebas dari cengkraman kemiskinan. Akhirnya membuahkan hasil bahwa sosok umat Islam akan menjadi alat dakwah yang memikat. Bagi Rahimin yang lebih utama di era modern ini adalah jihad perdamaian karena hal urgent bagi umat untuk melakukan jihad yang lainnya. Terbayangkah bila suasana mencekam oleh pertikaian, apakah kita akan mampu menunaikan ibadah , mencari nafkah, menuntut ilmu? Tentu tidak kan, maka rahimi bertutur usaha mencapai perdamaian, menjalin silaturahmi, menciptakan hubungan baik dengan manusia itu pun termasuk jihad.

Lalu rahimi secara tersirat mengajak anda untuk membuka mata hati untuk siap berjihad di negara kita dengan prioritas tertentu. Pertama, jihad pendidikan. Keselamatan dan kejayaan suatu umat dimulai dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Wahyu pertama diturunkan oleh Alloh adalah tentang ilmu. Pembangunan pendidikan adalah tiang utama terhadap kejayaan umat dan bangsa ini.

Kedua, jihad ekonomi. Bagaimanaupaya setiap umat dan pemerintah dalam membebaskan diridari kemiskinan dan kelaparan. Ironis memang, Indonesia yang berpenduduk 210 juta jiwa dengan pendapatan perkapita hanya 700 dolar AS. Sedang Singapura yang berpenduduk 4 juta jiwa dengan pendapatan perkapitanya 24.000 dolar AS. Tingkat kemakmuran Singapura 34 kali lipat lebih baik dibandingkan Indonesia dalam ukuran rata-rata. Indonesia mayoritas muslim, harusnya kita malu mengapa kita tidak lebih baik dari mereka. Bahkan Rahimi menyorot jihad menciptakan lapangan kerja adalah lebih penting dewasa ini.

Ketiga, jihad ibadah dan perbaikan moral. Jihad ini sangat besar sekaligus sangat berat. Moral dalam berukhuwah dan bernegara semakin pudar sehingga tak jarang para politisi dan memerintah hanya untuk kepentingan mereka pribadi termasuk korupsi. Butuh usaha yang keras mengaplikasikannya demi perubahan negara kita. Demikian juga dengan jihad-jihad yang lain di bidang hokum, seni, dan kehidupan masyarakat yang lainnya harus diaplikasikan demi kemajuan umat.

Buku ini memang matang membuka pikiran kita dari cengkraman pemikiran jihad secara sempit. Dengan memberikan contoh-contoh yang kongkrit di sekitar kita dilengkapi dengan gambar plus bahasa yang ringan dan segar untuk dibaca, sehingga anda akan ringan membaca meteri jihad yang menurut sebagian orang sangat rumit. Rahimi Sabirin menggugah kita untuk melakukan jihad yang sebenarnya di dunia modern.

Resensi Buku:

Judul Buku: Jihad Akbar di Dunia Modern

Penulis: Rahimi Sabirin

Penerbit: CCM (Center For Moderate Muslim)

Cetakan: 3, 2007

Tebal: 52 halaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun