Mohon tunggu...
fitranty adirestuty
fitranty adirestuty Mohon Tunggu... -

seorang kuli tinta bekerja di belakang meja mengukir fakta menjadi sebuah berita mengubah dunia dengan tulisan demi sebuah peradaban........semoga idealisme selalu ku usung...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sebuah Catatan “Tentang Rosi Kecil"

14 April 2011   05:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:49 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok wartawatidan presenter berita Rosiana Silalahi begitu menggoda benak Fitranty Adirestuty siswi kelas 3G SMPN 1 Ciamis tersebut, rela memotong rambutnya hanya gara-gara mengidolakan Rosi. Tak heran bila kini rambut Fitri agak maskulin, berbeda dengan tren teman-temanya yang dibiarkan tergerai lurus. Figur idola ala Fitri ini menyimpang dibanding teman seusianya yang rata-rata mengidolakan artis..........

Yah...tidak ada yang tahu kapan persisnya Rosi kecil mencintai dunia pers, yang pasti penggalan artikel yang terbit 7 tahun silam diatas dari sebuah koran harian lokal daerah Priangan dapat memberikan sedikit gambaran. Rosi kecil dan rekannya Rika Rostika Johara Sergeyev lantas menggehgerkan sekolah dengan merintis majalah sekolah. Banyak cerita dibalik terbitnya majalah yang pertama kali diberi nama WAW itu. Bermula dari iseng menyapa Pak Bupati untuk membelikan komputer sampai harus mondar-mandir setiap hari ke Kantor Bupati yang kebetulan bersebelahan dengan sekolah Rosi Kecil.

Lantas kemudian mimpinya tak seperti berharap memeluk bulan, tekad mereka berdua pun terwujud dengan ruangan redaksi plus komputer baru menghiasinya. Hingga ruangan tersebut membawa babak baru bagi Rosi Kecil. Setiap hari berjubel dengan kamera, bau matahari pun tak ia pedulikan, walhasil panggilan si Tomboy ia dapatkan dari teman-temannya.

Sampai akhirnya pernah merasakan gontok-gontokan dengan wartawan senior untuk mengambil moment, terjatuh diantara mereka, berdiri lagi mengejar narasumber, suatu hal yang sangat mengasikan tentunya. Uniknya para wartawan senior itu sering mengajak Rosi Kecil maen, liputan bareng bahkan menelisik kasus-kasus pemerintahan di daerahnya.

Hmm ya memang perjalanan Rosi Kecil lebih terjal dibanding siswa lainya di kota besar dengan segala fasilitas yang menunjang. Sebut saja Kota Bandung, komunitas jurnalis mudanya sangatlah banyak. Tapi Rosi kecil pun berhasil menembus Koran Harian yang beralamat di Jalan Asia Afrika Bandung.

Rosi kecil baru kelas 2 SMP, ketika rasa cintanya kepada jurnalistik semakin tumbuh menyatu dengan darah, memutuskan untuk menjadi reporter free line di sebuah surat kabar lokal. Hanya berbekal kepolosan, hampir setiap minggu mendatangi meja redaksi di kawasan Tasiklmalaya dengan sebuah disket berisi berita. Rosi kecil Rosi kecil rupanya masih gagap teknologi, ia tidak mengenal email. Yah sebuah disket disetor acap kali disket tersebut kena virus dan data tak terbaca...hehe namun Rosi Kecil tak pernah menyerah mondar-mandir sendiri ke meja redaksi.

Hingga suatuketika Rosi keci itul tumbuh menjadi gadis, ia harus istirahat panjang dari kegemarannya menulis. Kurang lebih 1 bulan lamanya, ingatanya terganggu, yah entah apa yang menyerang sarafnya, yang jelas dokter dan psikiater melarang keras Rosi Kecil menulis bahkan bersentuhan dengan komputer.

Sekian lama tertidur, Rosi kecil berusaha bangkit, meski frekuensi aktifitas jurnalistiknya tak sesering dulu. Rosi kecil Rosi kecil dimanakah semangatmu dulu? Mana Rosi kecil yang orang lain kenal? Rosi kecil yang tak pernah menyerah pada nasib...yah kini hanya jejeran diary menghiasi kamarnya, namun bukankah Dealova-nya Dyan yang terjual 40 ribu kopi bermula dari diary yang ditemukannya setelah lama hilang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun