Sistem ekonomi Islam memiliki karakteristik dan rancang bangun yang berbeda dari sistem ekonomi konvensional. Berikut adalah beberapa karakteristik dan elemen penting dalam rancang bangun sistem ekonomi Islam:
* Karakteristik Sistem Ekonomi Islam
1. Berbasis Syariah: Semua aktivitas ekonomi harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yang mencakup larangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian).
2. Keadilan dan Kesejahteraan: Sistem ini menekankan pada distribusi kekayaan yang adil dan pengentasan kemiskinan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
3. Etika dan Moral: Aktivitas ekonomi harus dilakukan dengan memperhatikan etika dan moral, termasuk kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial.
4. Kepemilikan Bersama: Konsep kepemilikan dalam ekonomi Islam mencakup kepemilikan individu, tetapi juga mengakui kepemilikan umum, di mana sumber daya tertentu harus dikelola untuk kepentingan masyarakat.
5. Zakat dan Sedekah: Sistem ini mengintegrasikan instrumen sosial seperti zakat, infaq, dan sedekah untuk redistribusi kekayaan dan membantu mereka yang kurang mampu.
* Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam
1. Institusi Keuangan Syariah: Pembentukan bank syariah dan lembaga keuangan lainnya yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah, menyediakan pembiayaan tanpa riba.
2. Pasar dan Perdagangan: Memfasilitasi perdagangan yang adil dan transparan, di mana transaksi harus saling menguntungkan dan tidak merugikan pihak lain.
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Mendorong pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonomi.