Mohon tunggu...
Fitran Dwi Saputra
Fitran Dwi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Diponegoro

Halo! Kenalin aku Fitran. Aku merupakan mahasiswa di Universitas Diponegoro, Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berdayakan Masyarakat: Diversifikasi Pangan Olahan Lele di Desa Puhgogor Dilakukan Mahasiswa KKN

14 Agustus 2023   23:15 Diperbarui: 14 Agustus 2023   23:22 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN Tim II UNDIP memberikan leaflet yang berisi resep dan cara membuat nugget lele/Dokpri

Desa Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo (05/08/2023) - Kemandirian pangan merupakan syarat mutlak bagi ketahanan nasional. Salah satu langkah strategis untuk memelihara ketahanan nasional yaitu dengan mewujudkan kemandirian pangan. Kelangkaan pangan harus diatasi, salah satu caranya dengan mengembangkan pangan lokal untuk menguatkan diversifikasi pangan. 

Kekurangan pangan perlu disikapi melalui kebangkitan pertanian dan peternakan dengan kebijakan tegas dan komprehensif, mengurangi ketergantungan produk daging ikan seperti salmon dengan cara melakukan diversifikasi dari pangan lokal seperti ikan lele. Pangan lokal dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional. Oleh sebab itu, proses manajemen ketahanan pangan nasional dapat ditingkatkan dengan adanya diversifikasi pangan. 

Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional, dalam hal memperkuat landasan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dapat dilakukan dengan salah satu caranya yaitu dengan program pembangunan ketahanan pangan dengan program peningkatan diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan merupakan upaya untuk mendorong masyarakat agar memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada satu jenis makanan.

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang paling banyak dibudidayakan di lingkungan sekitar kita. Hal ini dikarenakan ikan lele memiliki umur panen yang relatif pendek yaitu antara 3 bulan dengan bibit dan keadaan kolam tanpa air mengalir pun dapat hidup. Masyarakat Desa Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo merupakan salah satu masyarakat yang cukup banyak membudidayakan ikan jenis ini. 

Ikan lele hasil budidaya umumnya dijual dalam kondisi segar atau dalam bentuk hasil olahan, seperti lele goreng, lele bakar dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi produk olahan dengan bahan baku ikan lele agar dapat memvariasikan pilihan pengolahan dari ikan lele itu sendiri. 

Hal tersebut mendorong Fitran Dwi Saputra sebagai mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2023 dari program studi Teknologi Pangan untuk memberikan pelatihan dan demonstrasi pembuatan nugget yang berbahan dasar ikan lele. Pelatihan dan demonstrasi pembuatan nugget ikan lele dilakukan dalam kegiatan pertemuan rutin ibu - ibu PKK Desa Puhgogor yang dilaksanakan pada Sabtu (05/08) yang berlokasi di Balai Desa Puhgogor. 

Acara pelatihan dan demonstrasi pembuatan nugget ikan lele dilakukan setelah sesi arisan ibu - ibu PKK Desa Puhgogor yang dihadiri oleh 35 anggota PKK. Pelatihan dan demonstrasi dilakukan setelah pemaparan materi mengenai kandungan nutrisi ikan lele, resep nugget ikan lele, serta manfaat mengkonsumsi ikan lele. Kegiatan demonstrasi pembuatan produk nugget ikan lele dilakukan mulai dari bahan baku hingga produk siap jual atau siap dikonsumsi.

Proses demonstrasi pembuatan nugget lele bersama perwakilan ibu PKK Desa Puhgogor/Dokpri
Proses demonstrasi pembuatan nugget lele bersama perwakilan ibu PKK Desa Puhgogor/Dokpri

Saat akhir sesi dilakukan tanya jawab bersama ibu - ibu PKK yang hadir dan mereka terlihat sangat antusias untuk bertanya. Selain itu, dilakukan pula pembagian produk nugget ikan lele yang telah dibuat secara langsung oleh perwakilan ibu - ibu PKK. Selain itu, ditunjukkan juga gambaran kemasan yang dapat digunakan untuk menyimpan produk nugget ikan lele agar memiliki masa simpan yang lebih lama.

Pelatihan dan demonstrasi pembuatan nugget ikan lele yang diberikan kepada ibu - ibu PKK diharapkan dapat memberikan pandangan inovasi produk yang dapat memberikan nilai tambah dari bahan baku yang ada disekitar kita. Inovasi produk tidak hanya menambah variasi produk yang dapat dihasilkan, namun juga dapat memberikan nilai fungsionalitas dari produk tersebut dengan adanya penambahan bahan lain kedalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun