Mohon tunggu...
Fitra IstianahTurahman
Fitra IstianahTurahman Mohon Tunggu... Akuntan - Fitra istianah turahman, lahir pada tanggal 15 April 2001

Ketika kamu tak mampu mengucapkannya maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Webinar KKN 66: Moderasi Beragama ala Millenial

21 Januari 2021   13:56 Diperbarui: 21 Januari 2021   14:19 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta KKN MIT DR Kelompok 66 mengadakan acara webinar terkait moderasi beragama dengan tema "Moderasi Beragama di Era Milenial" yang disampaikan oleh narasumber, Imam Yahya, Ketua Rumah Moderasi UIN Walisongo Semarang, (18/01/20).

Diketahui, Indonesia merupakan negara plural yang memiliki beragam Suku, Ras, Budaya dan Agama. Keberagaman inilah yang membuat Indonesia riskan bertikai dalam kehidupan bermasyarakat khususnya prihal agama. Hal tersebut sering dipahami dengan ketentuan yang saklek, sehingga saling menyalahkan yang berujung pada sikap diskriminasi bahkan kekerasan baik secara fisik atau verbal. Hate speech sekarang tidak hanya berbentuk langsung dalam kehidupan nyata tetapi hal ini juga merambah dalam dunia digital terlebih khususnya millenialis yang setiap detik tak bisa jauh dari akun sosmed.

Hal inilah yg kemudian melatarbelakangi Peserta KKN MIT DR Kelompok 66 mengadakan acara webinar tersebut. Dalam mengawali diskusi ini, narasumber menekankan kepada peserta terkait memperbolehkan moderasi beragama bukan moderasi agama.

"Hal yang diperbolehkan adalah moderasi beragama bukan moderasi agama. Karena Agama tidak boleh di moderatkan khususnya dalam teologi atau ketuhanan," tuturnya.

Dalam pemaparan lanjutan beliau menambahkan prihal ada kelompok dakwah sekarang  di kalangan milenial yang sering disebut dengan Hijrah. Imam Yahya menerangkan bahwa konsep hijrah pada zaman Rosulullah adalah perpindahan nabi dan pengikutnya dari Mekah menuju Madinah. Akan tetapi, hal ini kemudian dipahami dengan hijrah dari kegelapan menuju cahaya. Walaupun diartikan dalam konteks berbeda beliau tak merasa keberatan dengan adanya demikian.

Di akhir pemaparannya beliau menjelaskan pentingnya kebijaksanaan dalam melakukan setiap hal. Kebijaksanaan tersebut dilakukan guna menghindari timbulnya pertikaian yang sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.

[Rosyad]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun