Dialog Dahlan Iskan;
Tentang Partai Demokrat?
“Kenapa harus berangkat dari Demokrat? (Melalui Konvensi di Partai Demokrat) Justru itu tantangan bagi saya”.
“Mau jadi presiden yah, memang harus sulit, Harus menghadapi Trio macan. Kalau enggak kok enak? Jadi Presiden kok mau enak? “
“Jadi Presiden jalannya memang harus sulit, Wong mau jadi kepala desa saja sulit, Jadi bupati saja sulit, Jadi Gubernur saja sulitnya kaya gitu, Mau jadi presiden kok gampangan”.
“Gak adil kalau jadi presiden itu gampang!”.
Tentang Serangan Triomacan?
“Nah, Seperti triomacan, Karena dia tujuannya sudah jelas karena itu di jelaskan juga tidak ada gunanya. Saya pernah menjelaskan yang 37 Triliyun (Inevisiensi PLN red) Semua lah, semua yang disitu saya jelaskan (Tuduhan Triomacan red). Masa saya tiap hari harus menjelaskan. Enggak
Saya sudah ambil satu sikap, bahwa saya tidak akan lagi (menjelaskan red) karena kalau itu terjadi saya sudah ditangkap. Wong terbukanya kaya gitu.
Tentu dulu saya menjelaskan satu persatu, tapi menurut saya, saya tidak mau tiap hari menjelaskan!”
“Saya tanya kebeberapa teman…”
“Triomacan itu juga menyerang pak Jokowi habis-habisan ketika pilgup DKI, habis-habisan!
Tetapi Jokowi jadi juga. Saya Tanya, serangan Trio macan kepada saya dibanding serangan Triomacan kepada pak Jokowi waktu pilgub, berat mana? Saya tanya begitu, beratan serangan triomacan kepada pak jokowi. Toh jokowi jadi juga. Karena orang sudah tau, siapa triomacan, siapa yang dibalik triomacan dan isunya ya itu-itu terus. Berarti kan ada maksudnya. Terserah anda, kalau anda percaya triomacan jangan ikut saya.”
Dan ketika anda menggunakan nalar dan logika sehat anda menilai tulisan ini, anda dapat mengambil beberapa kesimpulan bukan? Entah dilihat dari sudut pandang mana. Kalau pun hasil akal sehat anda memberikan penilaian yang menggiring opini kearah pembenaran terhadap fitnah-fitnah triomacan, maka selamat datang di Indonesia. Negara yang sangat Demokratis, anda dibebaskan memberi penilaian berdasarkan sudut pandang anda. Tapi jangan lupa, lakukanlah Demi Indonesia, hidup optimis akan lebih baik, dari pada selalu mencari kesalahan-kesalahan orang lain. Demi Indonesia yang lebih baik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H