Mohon tunggu...
Fitrah M Guret
Fitrah M Guret Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kekayaan Dan Kesuksesan Berawal Dari Keberanian Mengambil Langkah Pertama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Intelektual Maluku Utara: Banyak yang Pintar, Sedikit yang Berani

31 Januari 2025   17:25 Diperbarui: 31 Januari 2025   17:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
F.M.G bersama Master Rian Samsi HmI Komisariat Teknik 

Intelektual Maluku Utara: Banyak yang Pintar, Sedikit yang Berani

Oleh: Fitrah Maulana Guret

Maluku Utara memiliki banyak individu cerdas, baik dari kalangan akademisi, aktivis, maupun profesional di berbagai bidang. Namun, ada satu kenyataan pahit yang sulit disangkal: kecerdasan mereka sering kali tidak diiringi dengan keberanian untuk bersikap. Banyak intelektual yang hanya bersinar di ruang-ruang akademik atau diskusi terbatas, tetapi tidak memiliki dampak nyata dalam perubahan sosial dan pembangunan daerah.

Ketakutan untuk Bersikap: Penyakit Intelektual Maluku Utara

Salah satu persoalan utama yang saya lihat adalah ketakutan untuk menyuarakan kebenaran. Banyak yang sebenarnya memahami persoalan daerah ini---mulai dari tata kelola pemerintahan yang buruk, korupsi yang masih merajalela, hingga kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat---tetapi mereka lebih memilih diam.

Mengapa?

Ada beberapa alasan. Pertama, tekanan dari penguasa yang sering kali membungkam kritik dengan berbagai cara, baik secara halus maupun dengan tindakan langsung. Kedua, banyak intelektual yang lebih memilih jalan aman untuk menjaga kepentingan pribadi mereka, baik itu posisi, relasi, maupun kenyamanan hidup. Ketiga, budaya masyarakat yang sering kali tidak mendukung keberanian intelektual. Alih-alih diapresiasi, mereka yang berani berbicara justru sering dianggap sebagai pembangkang atau pembuat masalah.

Contoh konkret bisa kita lihat dari dunia akademik. Berapa banyak dosen di Maluku Utara yang benar-benar berani mengkritik kebijakan pendidikan daerah? Berapa banyak yang berani menegur pemerintah saat kebijakan pembangunan tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat? Jawabannya: sangat sedikit.

Lemahnya Gerakan Mahasiswa Maluku Utara

Dulu, mahasiswa selalu menjadi garda terdepan dalam perjuangan sosial dan politik. Tapi bagaimana dengan mahasiswa Maluku Utara saat ini? Jujur saja, gerakan mahasiswa di daerah ini semakin melemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun