Menurut F.M.G, pendekatan pembangunan di Maluku Utara harus berfokus pada keberlanjutan. Ia mengusulkan tiga pilar utama yang harus menjadi perhatian pemerintah:
Transportasi dan Konektivitas:
"Jangan hanya membangun infrastruktur di kota besar seperti Ternate atau Tidore. Kita perlu memperluas konektivitas hingga ke desa-desa terpencil," ujarnya. Ia mencontohkan pentingnya membangun dermaga tambahan di Pulau Taliabu agar kapal pengangkut barang dapat berlabuh tanpa kendala.Energi Terbarukan:
F.M.G juga menekankan perlunya investasi pada energi terbarukan. Beberapa pulau kecil di Maluku Utara masih bergantung pada genset diesel yang mahal dan tidak ramah lingkungan. Ia mengusulkan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di Pulau Sula dan Morotai untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.-
Pendidikan dan Kesehatan:
Selain fisik, pembangunan infrastruktur sosial seperti sekolah dan rumah sakit juga harus menjadi prioritas. Di Weda, misalnya, banyak anak-anak yang harus berjalan puluhan kilometer untuk bisa bersekolah.
Isu Lingkungan dalam Pembangunan
F.M.G mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur sering kali mengabaikan dampak lingkungan. Pembukaan lahan besar-besaran untuk proyek tambang, misalnya, telah merusak ekosistem di Pulau Obi. Di wilayah Halmahera Timur, kegiatan pertambangan nikel menyebabkan pencemaran air yang berdampak pada nelayan setempat.
"Kita harus belajar dari daerah lain yang sudah merasakan dampak buruk pembangunan yang tidak terkontrol. Maluku Utara punya peluang besar untuk menjadi model pembangunan yang harmonis antara manusia dan alam," tegasnya.
Kolaborasi untuk Masa Depan
F.M.G menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan pembangunan. Ia juga menyerukan transparansi dalam pengelolaan anggaran pembangunan.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat. Pemerintah daerah harus lebih proaktif menggandeng investor dan memanfaatkan dana desa untuk membangun infrastruktur skala kecil yang berdampak besar bagi masyarakat lokal," tambahnya.
Harapan Menuju 2025