Baru-baru ini mencuat kasus anak-anak yang mengalami gagal ginjal.  Dikutip dari Kompas. com kian hari kasus gagal ginjal akut bertambah hampir diseluruh propinsi Indonesia. Berita ini membuat kita sebagai orangtua menjadi khawatir  akan kondisi kesehatan anak-anak kita.Â
Hal ini berkaitan dengan penyakit gagal ginjal pada umumnya disebabkan asupan makanan yang masuk kedalam tubuh kita terutama asupan cairan. Kita sebagai orangtua tidak bisa mengawasi apa yang dimakan oleh anak-anak kita saat mereka berada dilingkungan sekolah dan dilingkungan mereka bermain.Â
Apalagi saat ini  banyak sekali makanan dan minuman kemasan yang disukai oleh anak anak.  Dalam minuman dan makanan kemasan dipastikan ada senyawa pengawet yang menyertainya. Jika setiap hari anak-anak terus mengkonsumsi makanan dan minuman berpengawet tentu kosentrasi senyawa itu semakin besar ditubuh anak dan akan membahayakan kesehatannya.Â
Salah satu pencegah penyakit gagal ginjal adalah memberikan tubuh  asupan air minum terutama air putih.  Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Kebiasaan minum air putih pada anak sering tidak menjadi perhatian kita sebagai orang tua. Anak-anak tentu lebih menyukai makanan minuman berperisa dari pada putih yang tidak punya rasa apa-apa.Â
Air Putih  adalah zat cair yang mengandung molekul Hidrogen dan Oksigen.  Dari segi bentuk, air putih  memang tidak memiliki daya tarik di mata anak-anak. Kecendrungan anak-anak meminum air putih hanya saat makan makanan berat dan saat kehausan. Warna-warni minuman kemasan lebih menarik perhatian anak-anak dari pada air putih.Â
Mata anak anak menyukai  warna. Warna berfungsi untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain. Begitu hebatnya kekuatan warna, sehingga bisa memberikan efek psikologis kepada semua orang yang melihatnya. Terutama dalam dunia anak-anak.Â
Dikutip dari Dosen psikologi.com ada 13 pengaruh warna pada psikologi anak. Salah satunya adalah warna menciptakan suasana hati anak. Anak-anak selalu berprilaku gembira. Â
Jadi dapat kita simpulkan air putih akan kalah jika disandingkan dengan minuman berwarna. Air putih walaupun kita sebut putih sebenarnya tidak punya warna. Jadi tidak dapat kita salahkan ketika anak-anak tidak memlih air putih dibandingkan air berwarna.Â
Berdasarkan pengaruh warna pada psikologi anak, kebiasaan minum air putih tidak bisa tumbuh secara natural dari dalam diri anak.Â