Mohon tunggu...
Fitrah Al  Sidiq
Fitrah Al Sidiq Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Memberi dan menerima yang baik-baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Andrinof dan Bisikan Pembangunan

19 Oktober 2018   11:36 Diperbarui: 27 Oktober 2018   23:58 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: Evolusi Mimpi Menata Indonesia Andrinof A. Chaniago dan Jejak Kelahiran Pemikiran Pembangunan Pasca 2014
Penulis: Ade Wiharso dan Lina M. Komaruddin
Penerbit: RMBooks
Tahun Terbit: November 2017
Cetakan: Pertama (I)
ISBN: 978-602-7936-78-2

Andrinof dan Bisikan Pembangunan

Andrinof A. Chaniago yang diriwayatkan dalam buku ini merupakan putra Sumatera Barat. Ia lahir di Padang, 03 November 1962 lalu. Ia senang dengan dunia sastra dan penulisan, Buya Hamka dan WS. Rendra merupakan sastrawan idolanya. Karya yang dibuatnya kerap terbit di koran, salah satunya koran Kompas. Kecintaanya dalam hal tulis menulis ini turut membantunya dalam menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang S3.

Penulis buku 'Gagalnya Pembangunan: Membaca Ulang Keruntuhan Orde Baru' ini keturunan dari keluarga sederhana. Namun sukses tidak semata-mata milik orang kaya. Yang penting adalah 'Orang Susah Harus Nekad Sekolah' (judul bagian 1). Ya, memang harus nekat sekolah, nekat merantau dan nekat tidur di mana saja. Di bagian pertama ini penulis luas mengisahkan perjalanan Andrinof.

Minimnya perekonomian membuat ia terjerumus mengikuti kawan-kawannya bekerja sebagai pembantu awak kapal di pelabuhan Teluk Bayur yang tidak jauh dari rumanhya hingga akhirnya pendidikan Andrinof sempat terputus beberapa lama meski tidak diridai orang tua. Tak hanya sekali, finansial yang kurang memadai menyebabkan pendidikannya hampir terputus lagi. Yakni saat ia tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMP Negeri pilihannya karena pada saat itu, tanpa adanya 'amplop' tidak bisa masuk sekolah negeri. "Itu pengalaman buruk saya mengenai perilaku panitia penerimaan siswa baru di SMP Negeri yang rata-rata berstatus PNS. Saat itu seharusnya dengan mudah saya dapat masuk ke SMP Negeri terdekat karena saat itu sistemnya rayon dan saya adalah lulusan dengan nilai tertnggi dari SD 64. Tapi apa daya, saat itu uang yang berbicara," papar 'penyiar' kawasan Mandeh pada halaman 4.

Penyelewengan jabatan juga diterima Andrinof ketika sudah menjadi asisten dosen. Saat itu, Dekan yang baru dilantik mengeluarkan Surat Keputusan untuk memberhentikannya sebagai asisten dosen dengan dalih 'tidak memenuhi syarat'. Padahal, pangkal masalah sebenarnya ialah konflik antar petinggi-petinggi kampus yang membuat Andrinof ikut bereaksi memprotes sikap arogan sang Dekan yang baru terpilih.

Buku Evolusi Mimpi Menata Indonesia Andrinof A. Chaniago dan Jejak Kelahiran Pemikiran Pembangunan Pasca 2014 ini banyak memberikan inspirasi serta mampu menumbuhkan diri untuk terjun membangun negeri ini. Buku ini layak dibaca bagi orang yang kritis terhadap kepemerintahan.

Secara umum, buku ini memaparkan perjalanan Andrinof, mulai dari seorang menjajakan kue keliling hingga akhirnya menjadi undangan Research Fellow ke luar negeri, menjadi dosen, mendirikan lembaga penelitian dan survei, pengamat politik, dan menjadi Menteri PPN/Kepala BAPPENAS pada masa Jokowi-JK walaupun hanya diberi kesempatan selama sepuluh bulan akibat reshuffle. 

Namun, buku ini bukanlah lembaran-lembaran cerita yang sekedar mengisahkan perjalanan hidup, melainkan menguraikan pemikiran-pemikiran Andrinof dalam menata Indonesia, salah satu diantaranya dari menata desa atau daerah 'pingggiran'.

Buku setebal 226 halaman ini juga menguraikan tentang cita-cita pemerataan sosial hingga ke luar Jawa. Andrinof berpendapat, pembangunan yang selama ini terpusat di Jabodetabek mengakibatkan ketimpangan nasional dipelbagai sektor, baik pembangunan, sosial, politik, maupun ekonomi dan mengakibatkan Jakarta menjadi sesak, padat dan tidak terorganisir. 

Juga tentang gagasan 'Visi Indonesia 2033' Andrinof bersama teman-teman peneliti lainnya untuk masa depan yang lebih berkualitas. Juga penyusunan visi-misi capres dan cawapres Jokowi-JK, meramu Nawacita yang pada akhirnya semua itu tertuang dalam RPJMN 2015-2019. Yang paling mempesona ialah ide memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun