Mencari Aku
Aku mencari sukmaku ke sudut-sudut kamar
Merangkaki lantai mengintip di balik pintu, di balik lemari, di balik selimut, di balik jendela
Tak kutemukan,
Dimanakah ia?
Mungkinkah kutemukan di atas atap, atau di bawah lantai?
Oh, mungkin ku harus mencari ia di dalam jamban dan bak mandi
Pasti kutemukan ia walau hanya setengah saja,
Jika perlu, ku salami selokan untuk ku rengkuh ia
Atau aku harus berpatroli ke setiap sudut kota,
Mencari ia di beranda-beranda rumah, di emperan-emperan took, di lorong-lorong gelap, di tepi-tepi jalan, di gang-gang sempit, atau di dalam mangkuk pengamen traffic lights?
Atau mungkinkah kutemukan di plaza, mall, restoran, hotel, sekolah, kantor pos, polisi, DPR, atau…
Kantor pengadilan?
Ah..
Haruskah aku hijrah dari bumi Tuhanku?
Tolong, kawan
Aku mencari aku
Terus mencari ia di sepanjang bibir bumi, merayap dinding, mengintip di balik jendela
Oh, kutemukan ia, aku
Sukmaku, hahahaha..
Dimana?
Kau tahu, kawan,
Jawab: cermin.