Di tengah sedang merebaknya invasi COVID-19 di dunia, termasuk Indonesia yang belum juga padam. Tentunya membuat sebagian besar masyarakat di alam semesta khawatir luar biasa. Selain berbahaya, virus yang pertama kali muncul di Wuhan China itu juga mematikan.
Tidak hanya ancaman virus Corona, penulis sempat terpikir satu proyek luar biasa besar lainnya, yang tentunya jauh lebih mengerikan lagi dari apa yang sedang melanda negeri ini sekarang. Kabar baiknya proyek itu belum terjadi, dan cepat atau lambat pasti akan terjadi, walau menuai beragam bantahan.
Mega proyek itu dinamakan Blue Beam atau ledakan biru. Sebuah proyek yang menampilkan virtual audio raksasa di atas langit angkasa. Video amatir tentang mekanisme proyek ini, sebenarnya sempat tersebar di dunia maya beberapa tahun kebelakang. Jika diandaikan, Blue Beam bisa seperti itu bahkan lebih menakjubkan lagi daripada itu.
Sebenarnya, proyek Blue Beam ini punya saudara kandung, yaitu The New World Order atau Tatanan Dunia Baru. Namun, literatur tentang NWO yang sempat tersebar dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia di mesin pencarian google seperti hilang begitu saja.
Kedua Mega proyek ini tentunya berada dalam satu payung yang sama, yaitu Illuminati, Freemason, Satanisme atau apalah namanya. Jelasnya organisasi rahasia kaum Yahudi, dan mengatasnamakan konspirasi dalam setiap aksi mereka.
Tentunya, anggota-anggota dari organisasi ini bukanlah orang ecek-ecek. Bukti nyata, keberadaan organisasi ini seperti cerita fiksi di buku dongeng anak-anak. Padahal mereka memang ada, dan anggotanya tentunya punya power di pemerintahan dunia.
Seperti dikutip Sebuah Tulisan dari Boombastis. Blue Beam bertujuan untuk mendatangkan Tuhan Palsu. Beberapa agama mengatakan jika nanti pada suatu masa, akan turun sang ratu adil untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Di agama Kristen, agenda ini dikenal sebagai Second Coming dan di Islam, hal dimaksud adalah turunnya Al Mahdi. Nah, sehubungan dengan ini, Blue Beam diciptakan untuk mendatangkan sang Messiah tersebut. Tapi tentu bukan sosok yang asli. Melainkan Messiah palsu.
Dalam hal ini, blue beam merupakan teknologi mutakhir yang sudah dirancang dan dipersiapkan sedemikian rupa selama waktu yang tentunya tidak sebentar.
Seorang analis teori konspirasi terkenal sekaligus jurnalis bernama Serge Monast. Mengatakan bahwa blue beam sendiri merupakan sebuah teknologi canggih yang dapat menampilkan sebuah objek dengan skala besar. Jika diimplementasikan, gambar yang ditampilkan merupakan holografis virtual yang nampak seperti nyata, padahal sebenarnya itu hanyalah imajinasi virtual semata saja.
Bahayanya, Monast menjelaskan jika blue beam memiliki empat dampak besar. Yaitu, dimulai dari re-evaluasi doktrin hal-hal yang berkaitan dengan benda-benda arkeologi. Kemudian dilanjut dengan pertunjukan hologram audio visual raksasa di angkasa. Lalu, menyerang otak manusia dengan doktrin yang dikirim lewat gelombang frekuensi rendah yang tak bisa ditolak, serta yang terakhir adalah melibatkan hal-hal yang berbau supranatural. Empat dampak ini menurut Monast akan terjadi dan jika sudah demikian maka manusia dan dunia siap-siap jadi boneka bagi mereka yang berkuasa.