Mohon tunggu...
fitra yunita
fitra yunita Mohon Tunggu... Guru - guru

saya memiliki hoby membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melatih Konsentrasi Anak Usia Dini dengan Kegiatan Meronce

10 Desember 2022   17:30 Diperbarui: 10 Desember 2022   17:35 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melatih kosentrasi anak usia dini dengan kegiatan meronce

Kegiatan meronce

            Anak usia dini adalah seorang pembelajar aktif yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini perlu dipahami oleh pendidik anak usia dini, agar mampu memberikan pengetahuan yang bermakna bagi anak. Kegiatan belajar anak usia dini dirancang agar anak dapat memperoleh pengetahuan,  pembentukan sikap, dan  keterampilan. Dalam pedoman kurikulum 2013 PAUD dijelaskan bahwa muatan kurikulum berisi programprogram pengembangan, yang terdiri atas: (1) program pengembangan nilai agama dan moral, (2) program pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan kognitif, (4) program pengembangan bahasa, (5) program pengembangan sosialemosional, dan (6) program pengembangan seni. Program pengembangan dimaksud adalah perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku, kematangan berpikir, kinestetik, bahasa, sosial emosional melalui kegiatan bermain.

Setiap aspek yang dikembangkan membutukan kosentrasi dan fokus dari anak,namun ada beberapa penyebab yang dapat membuat anak kurang fokus dan kosentrasi. Menurut Robert Dilts dan Jennifer Dilts (2004:7) suliitnya berkosetrasi dipengaruhi karena 1. Seorang anak terlalu banyak gangguan dan kekawatiran, 2. Ingin melakukan sesuatu yang lain, merasa kelelahan, merasa lapar,canggihnya teknologi jaman sekaran seperti komputer dan internet serta mainan yang dapat mengganggu kosentrasi anak seperti playstation dan video game.

Untuk meningkatkan kosentrasi pada anak usia dini dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunnya adalah dengan  kegiatan meronce. Kegiatan meronce Menurut Sumantri (2005, p. 151), arti dari kata meronce sendiri merupakan sebuah kegiatan pengembangan motorik halus pada tingkatan TK, kegiatan yang melibatkan menguntai dan membuat untaian dari berbagai bahan yang berlubang dan disatukan dengan menggunakan tali maupun benang.

Berkaitan dengan pencapaian dari perkembangan seorang anak, seni meronce sendiri dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yang terdiri dari sebagai berikut.

  • Tahapan meronce pada kelompok playgroup, yaitu:
  • Bermain dengan mengosongkan maupun mengisi seperti halnya dengan bermain congklak. Hal ini memiliki tujuan agar jari tangan dari sang anak semakin terampil yang dapat membuat motorik halusnya siap.
  • Merangkai berbagai manik-manik maupun bahan lainnya ke dalam benang maupun tali, dimana sang anak terus menerus memasukkan benda ke dalam tali.
  • Merangkai secara terus menerus, dimana pada tahap ini juga masih berhubungan dengan memasukkan benda ke dalam benang yang dapat membuat koordinasi antara mata serta jari tangan sang buah hati semakin bagus. Selain itu, hal ini juga dapat
  • melatih kesabaran serta ketekunan sang buah hati.

  • Tahapan meronce pada kelompok A, yaitu:
  • Merangkai benda ke dalam benang maupun tali berdasarkan warna yang ada
  • Merangkai benda ke dalam benang maupun tali berdasarkan bentuk yang ada
  • Merangkai benda ke dalam benang maupun tali berdasarkan warna serta bentuk yang ada
  • Tahapan meronce pada kelompok B, yaitu:
  • Merangkai benda ke dalam benang maupun tali berdasarkan warna, bentuk, serta ukuran.
  • Pada poin pertama ini, sang buah hati juga sudah dapat sesuka hati untuk mengkreasikan karyanya sendiri menggunakan pola yang mereka inginkan. Pada tahapan inilah, sang anak sudah dapat mulai untuk menjelajah kreatifitas yang mereka miliki sesuai dengan imajinasi mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun