Di taman ini kita biasa bertemu
Tempat di mana kita selalu memadu kasih
Ah, Bahagianya jika berada di sampingmu
Dan aku tahu bahwa kamu merasakan hal yang sama
Aku suka menyandarkan kepalaku dengan manja ke bahumu,
Mencium aroma khas harum tubuhmu
Sementara tanganmu dengam lembut membelai rambutku,
Memainkannya dengan jemarimu
Dan sesekali kau benahi rambutku
menempatkan helai-helainya di bagian atas telingaku
"Apakah aku secantik dia?" Sering aku bertanya begitu
Tapi kau hanya tersenyum kecil dan menjawab " Aku sayang kamu, ya..."
Sambil tanganmu terus membelai rambutku
Dan aku melihat ke hatimu melalui teduh matamu
Aku tahu bahwa kamu berkata jujur
Tapi entah mengapa, aku dapat merasakan
bahwa akan tiba saatnya kau pasti meninggalkan aku
Dan kalau rasa takut itu datang,
aku akan memelukmu dengan sangat erat
Meminta kepada Tuhan supaya Dia mau menghentikan waktu
Memohon supaya jangan ada lagi hari esok
Agar aku bisa tertidur pulas dalam pelukanmu
di taman yang indah ini. Hanya aku dan kamu
Apakah harus sesakit ini untuk mencintaimu?
Kalau memang harus demikian, Aku bersedia sayang... Aku bersedia.
Asalkan aku selalu mendapat bagian dalam cintamu
Walaupun hanya sedikit saja
Di taman ini kini aku seorang diri
Sementara kamu sedang bersama kekasihmu itu
Apakah aku secantik dia?
Apakah kau membelai rambutnya seperti membelai rambutku?
Apakah dia mencintaimu seperti aku mencintaimu?
Di taman ini aku merindukanmu seorang diri
Menyaksikan capung-capung yang berkejaran memanggil hujan
Hingga akhirnya rintik-rintik kecil gerimis perlahan-lahan membasahi taman kita yang indah ini
Kubiarkan butir-butir air hujan jatuh di atas tubuhku
Kurasakan sebagai kecupan-kecupan kecil dan belaian-belaian lembut darimu
Di rambutku, di pipiku, di bahuku, di seluruh tubuhku.
Kecupan dan belaian yang selalu membuat aku takut kehilangan dirimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H