Secepat cahaya. Begitulah kira-kira responku saat menerima pesan, baik di medsos maupun di WA. Akan ku respon secepat cahaya, aku sama sekali tidak ingin membuat orang menunggu. Â Aku tahu menunggu bukan hal yang menyenagkan bagi semua orang. dan sudah bisa dipastikan, aku tak akan membiarkan pesan di WA berwarna biru tanpa balasan. Bukan berarti aku tidak ada pekerjaan sehingga stand by di HP terus. Â Bagiku, orang mengirim pesan yang butuh jawaban selalu ingin direspon dengan cepat.
Aku berharap orang melakukan hal yang sama padaku.
Tapi dalam hidup, kekecewaan adalah hal yang umum selama kita masih berinteraksi dengan manusia.
Pagi itu ponselku berdering dengan nada Coldplay yang Yellow. Aku langsung tahu aku mendapat pesan. Meski aku sedang di depan  Appleku mengerjakan deadline pekerjaan dari boss yang harus kuselesaikan siang ini sebelum Dzuhur, aku menyempatkan diri membuka pesan itu.Â
"Ada apa di Kaliurang kemarin?"
Aku merasa tidak ada yang aneh.
"Tidak ada apa-apa seingatku."
Aku lantas teringat, junior kami tertangkap pacaran. Mereka ciuman di tengah hutan. Bukan hal yang aneh di zaman ini. Mungkin dia hanya kepo.
"Juniormu ada yang ciuman, dan ada yang memfoto lalu menyebarkan. Aku sudah menegur mereka karena ini masih ospek kantor. Kenapa?"
Pesanku centang biru.
Satu menit.