Mohon tunggu...
Aldy Fitifaldy
Aldy Fitifaldy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

" better a friend care on you than a thousand tails on you "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Percaya: Membuat Kehidupanku Kembali Ketitik Nol

18 September 2010   14:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:09 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak pernah terbayangkan apa yang sudah dibangun dengan susah payah, dengan perjuangan berat serta ketulusan, kini harus aku melihatnya hancur berantakan berkeping-keping dan sirna. Dan semua itu hanya karena aku terlalu percaya. Hal itulah yang kini membuat kehidupanku kembali ketitik nol.

Kini aku harus rela menerima kenyataan usaha yang sudah aku rintis dengan susah payah, kolaps dan meninggalkan hutang karena dikhianati karyawan kepercayaanku. Orang yang telah aku angkat martabatnya dari kehidupan yang sulit menjadi seorang yang mapan, kini malah balik menusuk aku dari belakang. Semua karena aku terlalu memberikan kepercayaan lebih padanya. Ya, mungkin itulah kelemahanku, terlalu mudah untuk percaya kepada orang.

Awalnya semua berjalan baik dan lancar, karyawan kepercayaanku ini selalu melakukan pekerjaannya nyaris sempurna, semua tugasnya dia lakukan dengan baik dan profesional. Tapi dibalik itu semua, mungkin dia sedang menyusun rencana, membuat aku untuk percaya lalu menghianatiku.

Dan akhirnya hampir semua asset perusahaan, dana proyek klien  yang sedang dijalankan dia bawa lari entah kemana, sementara kini aku yang harus menanggung akibat dari perbuatannya.

Tak hanya masalah itu, kekasihku yang begitu aku sayang dan aku cintai dengan tulus, kini setelah tahu akan mengalami kesulitan finansial, akhirnya pergi meninggalkanku seolah aku tak pernah berarti apa-apa baginya. Padahal selama ini aku telah memberikan semuanya untuk membuat dia bahagia. Itupun terjadi karena aku terlalu percaya padanya, bahwa dia benar-benar mencintai aku .Aku pun terbuai dan  percaya padanya, saat dia mengatakan akan mencintai aku disaat senang dan susah, namun pada akhirnya dia pergi dan menghianati aku disaat aku sekarang susah.

Hidupku kini terpuruk karena kebodohan aku, memberikan kepercayaan terlalu besar kepada orang lain, padahal orang tua ku dulu pernah berpesan supaya tidak terlalu mempercayai  orang, karena bagaimanapun hati manusia bisa berubah.

Kini aku mencoba untuk bangkit kembali, menyusun serpihan-serpihan kehancuran yang telah menimpa aku karena kebodohanku sendiri. Dan biarlah Tuhan akan membalas perlakukan penghianatan itu dan ini semua adalah sebuah teguran buatku. Pelajaran hidup yang berharga yang dapat aku ambil, sehingga aku akan lebih berhati-hati dan tidak mudah memberikan kepercayaan penuh kepada orang lain. Bahkan kepercayaan hanya akan aku berikan 90% kepada orang terdekat sekalipun, sehingga aku masih punya 10% untuk mengawasinya, dan tidak membiarkannya tanpa pengawasan seperti dulu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun