Mohon tunggu...
Aldy Fitifaldy
Aldy Fitifaldy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

" better a friend care on you than a thousand tails on you "

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Nokia E-Cu : Ponsel dengan Tenaga Panas

13 November 2010   08:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:39 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_75002" align="alignleft" width="150" caption="Patrick Hyland E-Cu "][/caption] Setiap tahun sampah yang dihasilkan dari alat-alat penghasil listrik seperti baterai hampir 51.000 ton. Dan itu merupakan salah satu penyumbang dari efek pemanasan global dan limbah industri.

Atas dasar itu Patrick Hyland menciptakan konsep ponsel yang ramah lingkungan dengan nama E-Cu (E for environment, Cu for Copper). Ponsel ini diimplementasikan oleh Nokia sebagai Nokia E-Cu. Nokia E-Cu adalah ponsel yang sumber tenanganya dari sumber panas sehingga tidak memerlukan pengisian daya dari sumber listrik. ponsel ini memiliki thermogenerator dan terintegrasi di dalamnya, yang mengubah energi panas menjadi energi potensial listrik.

Badan bagian belakang ponsel ini dikelilingi oleh tembaga dengan heatsink terukir dengan pola seperti tanah kering karena pengaruh panas pada lingkungan alam. Ponsel ini dapat diisi dengan menempatkannya pada setiap sumber panas misalnya radiator, bahkan di dalam saku.

Snapshot E-Cu : [caption id="attachment_75003" align="alignleft" width="150" caption="Patrick Hyland Nokia E-Cu : Sumber tenaga dapat dipeoleh dari panas radiator "]

12896377641239422072
12896377641239422072
[/caption] ITMag | fitifaldy.iblogger.org | Personal Blog | ibee.iblogger.org | Tulisan terkait : Nokia : Baterai Ponsel dari Minuman Ringan [caption id="attachment_75005" align="alignleft" width="150" caption="Patrick Hylan Nokia E-Cu"]
1289638147737127998
1289638147737127998
[/caption] [caption id="attachment_75004" align="alignleft" width="150" caption="Patrick Hyland Nokia E-Cu : Heatsink terukir dengan pola seperti tanah kering"]
12896379371382696046
12896379371382696046
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun