Mohon tunggu...
Fithri Zainurrohmah
Fithri Zainurrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Untag Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Inovasi Alat Pembelah Durian Berbasis Teknologi Tepat Guna Untuk Meningkatkan Efisiensi Petani Durian di Desa Begaganlimo

17 Januari 2025   23:48 Diperbarui: 17 Januari 2025   23:48 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Anggota Sub Kelompok TTG 2 KKN R6 Untag Surabaya (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sub kelompok Teknologi Tepat Guna (TTG) 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) R06 Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya telah meluncurkan sebuah inovasi alat pembelah durian yang dirancang khusus untuk meningkatkan efisiensi kerja para petani durian di Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Alat ini hadir sebagai solusi terhadap tantangan yang selama ini dihadapi oleh petani durian, seperti proses pembelah durian yang memakan waktu lama dan berisiko cedera.


Inovasi alat pembelah durian ini merupakan hasil program kerja mahasiswa KKN UNTAG Surabaya yang menggabungkan prinsip teknologi tepat guna dengan kebutuhan lokal. Alat ini dirancang menggunakan bahan yang mudah didapat dan dapat diproduksi dengan biaya rendah, sehingga terjangkau bagi petani di daerah tersebut.
"Selama ini, petani durian harus menggunakan parang atau pisau besar untuk membuka durian, yang memakan waktu lama dan sering menyebabkan kecelakaan ringan. Dengan adanya alat pembelah durian ini, pekerjaan menjadi lebih cepat, aman, dan lebih efisien," ungkap Ibu Kristin, salah satu petani durian di Desa Begaganlimo.

Gambar 2. Alat Pembelah Durian (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2. Alat Pembelah Durian (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Alat pembelah durian yang dikembangkan memiliki desain sederhana namun sangat efektif. Alat ini dapat disesuaikan dengan berbagai ukuran durian, sehingga fleksibel untuk digunakan dalam berbagai kondisi.
Anggota Sub Kelompok TTG 2, Fithri Zainurrohmah, menjelaskan bahwa alat ini bertujuan untuk memberikan dampak positif terhadap produktivitas petani durian. "Kami ingin membantu petani agar lebih efisien dalam bekerja. Dengan teknologi tepat guna yang sederhana namun efektif, petani bisa menghemat waktu dan tenaga, serta mengurangi risiko kecelakaan dalam proses pembelah durian," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Begaganlimo, Bapak Mathadi Suroso, turut mengapresiasi penerapan teknologi tepat guna ini. "Program kerja KKN UNTAG Surabaya telah memberikan solusi nyata bagi masyarakat, terutama di sektor pertanian. Alat ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana teknologi yang sederhana dan mudah diterapkan bisa memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan petani," ujarnya.

Gambar 3. Sosialisasi Alat Pembelah Durian Kepada Mitra Petani Durian (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3. Sosialisasi Alat Pembelah Durian Kepada Mitra Petani Durian (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Dengan adanya inovasi alat pembelah durian ini, diharapkan para petani durian di Desa Begaganlimo dan sekitarnya dapat lebih meningkatkan hasil panen mereka, memperbaiki kualitas durian, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan mereka. Inovasi ini juga menjadi bukti nyata bahwa teknologi tepat guna dapat menjadi solusi bagi tantangan yang dihadapi petani di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun