Mohon tunggu...
fithriyah wasolo
fithriyah wasolo Mohon Tunggu... -

Saya fithriyah, saya adalah seorang mahasiswi. Sekarang ini saya ingin mencoba menggeluti dunia tulis-menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gaya Hidup Pejabat Pemerintah Bak Kaum Sosialita

9 Desember 2013   09:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:09 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gaya hidup merupakan model atau pola kehidupan dalam keseharian, baik itu hidup dalam kesederhanaan atau kemewahaan. Gaya hidup dapat mencerminkan diri atau kepribadian seseorang. Oleh karena itu, banyak yang menafsirkan sifat seseorang berdasarkan gaya hidup mereka sehari-hari.

Di Indonesia, banyak kehidupan para pejabat pemerintah yang disorot oleh media, dan rata-rata mereka hidup dalam kemewahan. Gaya hidup mewah dan glamor para pejabat pemerintah sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Seluruh masyarakat sudah tahu bahwa kehidupan mewah para pejebat bukanlah dari hasil keringatnya sendiri melainkan hasil korupsi.

Dalam hal ini, kita dapat melihat dari kasus korupsi Angelina Sondak dan Ratu Atut. Keduanya telah dikenal masyarakat sebagai wanita yang bergaya hidup glamor bak kaum sosialita pada umumnya, yang merupakan kumpulan wanita-wanita kaya dan para kolektor barang-barang mewah dengan merek terkenal.

Telah banyak berita yang membicarakan tentang kehidupan mewah dan glamor Angelina Sondak yang merupakan salah satu anggota DPR. Ia sangat gemar berbelanja online barang-barang mewah bermerek terkenal, seperti tas dan sepatu yang kisaran harganya melebihi gaji anggota DPR. Bahkan pada saat sedang rapat DPR, ia masih sempat-sempatnya berbelanja online. Kita tahu bahwa gaji anggota DPR perbulan sebesar 20 juta rupiah, tapi bagaimana bisa ia berbelanja barang semahal itu, sedangkan gajinya sendiri tidak cukup untuk membeli barang-barang mewah tersebut. Dari mana ia mendapatkan uang untuk memenuhi hasrat belanjatnya?. Kita pasti sudah tahu jawabannya, bahwa uang yang ia gunakan bukanlah milik pribadinya melainkan mengarah pada uang hasil korupsi.

Begitupula dengan berita mengenai ibu Ratu Atut. Ia juga dikenal sangat gemar mengoleksi barang-barang mewah bermerek terkenal. Dan ada hal yang membuat kita sangat tercengang dari gaya hidup beliau, yakni barang-barang yang ia pakai setiap hari mulai dari tas, sepatu dan aksesoris lainnya bila ditotalkan atau dirupiahkan semuanya adalah sebesar 1 milliar. Dan bahkan ia selalu menggonta-gantinya tiap hari. Wow sangat menakjubkan bukan?. Bisa kita bayangkan, berapa banyak jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk membeli barang-barang tersebut.

Masih banyak lagi para pejabat pemerintah yang bergaya hidup mewah dan glamor, tetapi bukan dari hasil kerja kerasnya sendiri. Orang-orang inilah yang mengganggu keuangan negara, Para pejabat itu tidak sadar bahwa uang yang mereka gunakan adalah milik negara, bukan milik pribadi yang bisa seenaknya dipakai untuk memenuhi kehidupan mewah mereka. Mereka tidak berfikir dan tidak melihat bahwa masih banyak masyarakat yang hidup dalam kemiskinan dan lebih membutuhkan uang tersebut.

Mereka jangan mengikuti kehidupan para sosialita. Karena rata-rata kaum sosialita itu berprofesi sebagai pengusaha yang sudah jelas mempunyai penghasilan tinggi. Harusnya para pejabat korup tersebut sadar bahwa apa yang mereka lakukan akan berdampak buruk ke depannya. Bukan hanya dirinya sendiri yang akan merasakan dampaknya, namun kelurganya juga akan ikut tersorot dan menanggung malu atas perbuatan mereka, seperti dikucilkan dan dicibir oleh masyarakat.

Apa enaknya sich membeli barang mewah bermerek tapi bukan hasil keringat sendiri. Justru hal itu hanya akan mambuat hidup selalu dihantui oleh perasaan salah dan berdosa, sehingga hidup menjadi tidak tenang. Selain itu, barang-barang tersebut juga tidak akan dibawa mati. Toh semua perbuatan yang dilakukan selama di dunia akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.

Itulah beberapa kasus korupsi yang terjadi pada saat ini dan sangat marak diperbincangkan. Kita sebagai masyarakat biasa hanya bisa merasa geram dan menghela nafas atas kelakuan para korutor tersebut. Kita berharap dan berdoa agar semua kasus-sasus korupsi bisa teratasi secara tuntas hingga tidak ada lagi para koruptor yang berkeliaran.

So, mari kita sebagai generasi muda penerus bangsa agar hidup jujur dan transparan. Kita harus selalu bersyukur kepada Allah swt. atas apa yang kita punya. Janganlah terlalu serakah dan berlebihan, karena hal itu merupakan sifat tercela yang dibenci oleh Allah swt. Dan Jangan terlalu memaksakan diri untuk hidup mewah hanya karena gengsi, ingin ikut-ikutan, dan ingin terlihat modis dan trendy. Padahal uang yang dipakai bukanlah milik sendiri. Oleh karena itu, hiduplah dengan sewajarnya sesuai dengan kemampuan kita.

Selain itu, marilah kita bersama-sama membuat negara Indonesia menjadi negara yang bebas dari korupsi, agar tidak ada lagi orang-orang yang mengganggu keuangan negara, sehingga kasus kemiskinan di Indonesia bisa teratasi. Dengan begitu, negara kita menjadi negara yang aman, damai dan tentram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun