Mohon tunggu...
Fithrah Auliya Ansar
Fithrah Auliya Ansar Mohon Tunggu... -

Saya wanita biasa yang hanya bisa melakukan hal yang biasa-biasa dan terbiasa membisakan yang biasa-biasa menjadi luar biasa. Tapi maaf saya tidak berbisa dan tidak membinasakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya yang membahayakan

10 Maret 2013   15:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:01 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

menanggapi berita Tribun timur online via media sosial Facebook 10 maret 2013 : Dua anggota DPR RI asal Sulawesi Selatan disebut-sebut titip masing-masing satu nama polisi 'jagoannya' ke Kapolda Sulsel untuk diluluskan ikut tes calon perwira. Akibatnya, adapendaftar lain 'tersingkir'.

Secara konseptual hal ini sangat bertentangan dengan sila kelima pancasila yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara substansi perlakuan dua anggota DPR tersebut melanggar kode etik "keadilan" atau pemerataan hak kepada seluruh lapisan masyarakat. Dengan mengunggulkan jagoan-jagoannya secara sadar maupun tidak para anggota DPR tersebut memberikan tempat spesial kepada jagoannya untuk dipilih diantara kandidat-kandidat yang lain terlepas dari kemampuan jagoannya tersebut. adanya pengkotak-kotakan oleh oknum yang melegalkan hal ini mengakibatkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan yang merupakan dasar negara kita sudah mulai mengalami degradasi. Hal ini bukan hal yang pertama kali terjadi dan bukan lagi rahasia umum. hal ini terjadi karena tidak adanya tindak tegas untuk merombak tradisi seperti ini, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pelaku penindak kejahatan seperti ini karena kitapun sebagai masyarakat awam selalu melumrahkan bahkan ikut berpartisipasi dalam hal-hal yang bersifat miris seperti ini. konsep pembiasaan terhadap nepotisme dikalangan masyarakat tidak hanya merusak moral bangsa tapi juga memperburuk ideologi kita akan sebuah makna keadilan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun