Mohon tunggu...
fitho tri ananda fajri
fitho tri ananda fajri Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA NIM 22103070119

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Jangan Terlalu Berlebihan Melarang dan Mengatur Anak

9 Juni 2023   21:27 Diperbarui: 9 Juni 2023   21:30 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Dalam budaya kita saat ini, sering kali kita melihat orang tua dan masyarakat umum cenderung untuk melarang anak-anak dalam banyak hal. Meskipun tujuan mereka mungkin adalah melindungi dan mengarahkan anak-anak menuju perilaku yang aman dan bertanggung jawab, terlalu banyak larangan dapat memiliki konsekuensi yang merugikan. Artikel ini akan menjelaskan mengapa kebanyakan melarang anak mungkin tidak efektif dalam jangka panjang dan mengapa kita perlu mengubah pendekatan kita dalam mendidik anak-anak.

Melarang anak-anak tanpa memberikan alasan yang jelas dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpuasan. Ketika anak-anak tidak memahami mengapa mereka dilarang melakukan sesuatu, mereka cenderung melihat larangan tersebut sebagai aturan yang sewenang-wenang. Ini dapat menyebabkan mereka mengabaikan larangan dan melanggar aturan, karena mereka tidak melihat manfaat atau alasan logis di balik larangan tersebut.

Terlalu banyak melarang anak dapat menciptakan rasa terkekang dan kehilangan kebebasan yang sehat. Anak-anak perlu memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dunia dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Jika mereka selalu dibatasi dan dilarang, mereka tidak dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan bijak. Kebebasan yang terbatas juga dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas dan inisiatif anak.

Anak-anak perlu belajar bagaimana menghadapi risiko dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Terlalu banyak melarang anak-anak dapat menghambat perkembangan kemampuan mereka untuk mengevaluasi risiko dan mengambil keputusan yang baik. Mereka mungkin tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak yakin, takut mengambil risiko, dan cenderung mengandalkan orang lain untuk membuat keputusan penting dalam hidup mereka.

Sebagai gantinya, pendidikan dan bimbingan yang efektif harus menjadi fokus dalam mendidik anak-anak. Mengapa suatu tindakan dilarang harus dijelaskan dengan jelas dan dikaitkan dengan konsekuensi yang relevan. Hal ini akan membantu anak-anak memahami alasan di balik larangan dan mengembangkan pemahaman tentang etika, keselamatan, dan tanggung jawab.

Selain itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk membangun hubungan yang terbuka dan saling percaya dengan anak-anak. Dengan memperkuat komunikasi dan mengajarkan keterampilan pengambilan keputusan, anak-anak akan lebih mampu memahami batasan yang wajar dan membuat keput

Terlalu banyak melarang dan mengatur anak dapat memiliki beberapa dampak buruk yang perlu dipertimbangkan:

  1. Rasa Frustasi dan Rendah Diri: Anak-anak yang terlalu banyak dilarang dan diatur cenderung merasa frustasi dan rendah diri. Mereka mungkin merasa tidak memiliki kontrol atas hidup mereka sendiri dan tidak bisa membuat keputusan sendiri. Ini dapat menghambat perkembangan kepercayaan diri dan mandiri.
  2. Kurangnya Kreativitas dan Inisiatif: Ketika anak-anak tidak diberi ruang untuk bereksperimen dan menjelajahi dunia mereka sendiri, mereka mungkin kehilangan kreativitas dan inisiatif. Terlalu banyak aturan dan pembatasan dapat menghambat kemampuan mereka untuk berpikir kritis, menemukan solusi masalah, dan mengembangkan kreativitas mereka.
  3. Rasa Ketergantungan: Anak-anak yang selalu diatur dan dilarang cenderung menjadi terlalu bergantung pada orang lain untuk membuat keputusan atau mengatur hidup mereka. Mereka mungkin tidak belajar untuk mengambil tanggung jawab pribadi dan mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang mandiri.
  4. Ketidakmampuan Menghadapi Kegagalan: Melalui pengalaman mencoba dan gagal, anak-anak belajar untuk menghadapi kegagalan dan belajar dari kesalahan mereka. Namun, jika terlalu banyak diatur, mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk belajar dari kegagalan tersebut. Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan ketahanan mental dan kemampuan mengatasi rintangan.
  5. Penekanan Emosi: Terlalu banyak pengaturan dan larangan juga dapat menyebabkan anak-anak menekan emosi mereka. Mereka mungkin tidak merasa nyaman dalam berbagi perasaan atau mengekspresikan diri secara bebas. Ini dapat menyebabkan masalah dalam mengelola emosi dan berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

Meskipun penting untuk memberikan batasan dan aturan yang sehat bagi anak-anak, penting juga untuk memberi mereka kesempatan untuk belajar dan tumbuh melalui pengalaman sendiri. Memberikan kebebasan yang terkontrol dan mendukung perkembangan kemandirian dapat membantu anak-anak menjadi individu yang lebih percaya diri dan mandiri.

Penting untuk diingat bahwa minat anak adalah milik mereka sendiri, dan orang tua harus menghormati minat yang dimiliki anak tanpa memaksakan minat atau harapan pribadi kepada mereka. Dengan memberikan dukungan, dorongan, dan sumber daya yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengembangkan minat mereka dengan cara yang positif dan membangun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun