Mohon tunggu...
Humaniora

Sumpah Generasi Pemuda Bangsa Indonesia (28 Oktober 1928)

16 April 2019   16:07 Diperbarui: 20 April 2019   13:33 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa kalian pernah mendengar tentang sumpah pemuda? Ya, sumpah pemuda adalah zaman perjuangan kemerdekaan indonesia, apakah kalian sudah paham tentang sejarah sumpah pemuda?

Sumpah pemuda ialah salah satu saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia, sumpah pemuda ini merupakan peristiwa yang sangat penting karena telah menyatukan seluruh pemuda pemudi dari Sabang sampai Merauke untuk 1 tujuan.

Sumpah pemuda ini dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928, pada tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai hari sumpah pemuda. Kemudian pada tahun 1928 sumpah pemuda menjadi awal kebangkitan nasional, dimana kesadaran dalam tubuh masyarakat Indonesia terhadap bangsanya mulai bertumbuh.

* Pada kongres pemuda I 30 April - 2 Mei 1926. Pra kongres September 1925. Di lakukan di gedung de stigen lightman, lalu dihadiri sekitar 40-an orang dari Jong Jawa, jong Pasundan, pelajar minahasa, rokoeh sekaten mereka itu berasal dari sekolah "STOVIA" ( School Tot Opleiding Van Indische Artsen ) dan mereka membentuk teosofi, organisasi penggabungan budaya barat dan timur. Lalu diadakan beberapa rapat pada kongres I

    * Rapat I membahas tentang persatuan dan kesatuan gerakan anti Belanda.

    * Rapat II membahas tentang kedaerahan dan kebangsaan.

    * Rapat III membahas tentang hasil rapat.

*Pada kongres pemuda II (27-28 Oktober)

   Di adakan beberapa rapat pada congres pemuda II.

   * Rapat I pada tanggal 27 Oktober 1928 diadakan di gedung Katholieke Jongenlingen  membahas tentang kebangsaan dan nasionalisme, pembicaranya yaitu Moh. Yamin.

   * Rapat II pada tanggal 27 Oktober 1928 diadakan di gedung oost- Java bioscoop membahas tentang pendidikan pembicaranya di bawakan oleh ki hajar Dewantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun