Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidoluhur, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Kuliah Kerja Nyata (KKN) sekarang ini berbeda dengan biasanya, dampak pandemi Covid-19 masih terasa di sekitar lokasi pengabdian, yang biasanya kegiatan dilaksanakan secara offline dan dapat berbaur dengan masyarakat, kali ini hanya bisa dilaksanakan dari rumah dan dibatasi ketika melakukan kegiatan bersama masyarakat.Â
Dimana yang seharusnya KKN menjadi ajang untuk terjun langsung dan melakukan interaksi dengan masyarakat, untuk saat ini tidak dapat berjalan sesuai dengan yang semestinya dikarenakan pandemi Covid-19.
Dampak dari pandemi ini memberikan imbas pada berbagai sektor aktifitas masyarakat dimulai dari sektor ekonomi, pariwisata serta pendidikan. Dimana seluruh sektor mengalami perubahan tatanan, terkhusus dunia pendidikan di Desa Sidoluhur, Ambal, Kebumen.Â
Dunia pendidikan pada saat ini mengalami perubahan, diawali karena munculnya virus Covid-19 yang membuat seluruh dunia merubah tatanan pendidikannya. Akan tetapi kemunculan pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran tentang bagaimana kelangsungan pendidikan dimasa mendatang dengan bantuan teknologi.Â
Saat ini pandemi menjadi sebuah tantangan dalam mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan, tetapi juga memastikan bagaimana pembelajaran tersampaikan dengan baik.
Budaya buruk bagi pendidikan di era Covid-19 ini mematikan kreativitas siswa-siswi dan guru, dan kehilangan semangat untuk belajar serta melahirkan pembelajaran 'tidak perduli/cuek' dimana guru sedang menjelaskan materi melalui sistem virtual daring dengan serius akan tetapi siswa terkadang mengabaikan dan tidak fokus dalam pembelajaran, serta sibuk dengan kesibukan masing-masing serta hilangnya kejujuran peserta didik.Â
Kondisi yang memprihatinkan ini dapat menggerus moral anak didik, maka dari itu sistem pembelajaran secara virtual menyisakan duka bagi dunia pendidikan, orang tua serta masyarakat.Â
Potensi krisis moralitas anak didik dan frustasi orang tua menjadi tantangan sendiri serta tamparan keras bagi dunia pendidikan. Dimana moralitas yang seharusnya menjadi tombak dalam diri, justru moral tersebut hilang dalam diri.
Para pendidik seharusnya menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada peserta didik agar dapat ditiru dan diterapkan. Tentu hal ini menjadi sebuah PR besar bagi dunia pendidikan agar dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki keterampilan yang tinggi, tetapi juga menciptakan lulusan yang memiliki budi pekerti yang sangat penting untuk kehidupan  dalam bermasyarakat. Karena manusia yang berkualitas sejatinya sangat diperlukan untuk pembangunan bangsa yang akan datang.
Oleh : Fita Unik Rahayu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H