Mohon tunggu...
fitaha aini
fitaha aini Mohon Tunggu... Dosen - Biografiku

Mahasiswa, peneliti, pengajar, istri, ibu, anak, adik, kakak, keponakan, sepupu, tetangga, sahabat, teman dan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumilikmu

16 November 2021   15:02 Diperbarui: 16 November 2021   15:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duhai langit, tanyakan pada mamaku
Sebelum kutinggalkan masa lalu
Tuk terima amanah baru,
 
Bolehkah bertemu bila kurindu?
Berjumpa kala kuingin pelukan hangatmu

Kala tak kudengar pujian tuk hebatku

Kala tak kulihat tatapan banggamu, darinya.
 
Bolehkah kukembali padamu kala arah hidup tak menentu?
Kala perahu yang kunahkodai hancur
Terombang ambing dalam samudera biru
Ku hanya fikirkan hadirmu
Namun, kau tak di sampingku.
 
Bolehkah ku kirim sebait doa untukmu?
Kala tawaku tak sembuhkan lukamu
Kala jiwamu dan jiwaku terpisah ruang
Yang tersisa hanya kelu.
 
Duhai awan, tenangkan aku
Kini aku berada di sini
Bangun asa bersama kekasih hati
Kau masih di sana
Meniti usia senja.
 
Duhai lembayung, terbayang seutas senyum
Pesona syahdu wajahmu
Tak lekang waktu
 
Duhai angin, sampaikan lah!
Walau kita tak lagi seatap,
Kau tetap milik ku.
 

Madrid, Fitni 14/11/21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun