Mohon tunggu...
Riski Rofita Asyania
Riski Rofita Asyania Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Ibun yang suka menulis dan mengajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Media Pembelajaran Wordwall pada Kegiatan Asesmen Diagnostik untuk Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Indonesia

27 Oktober 2023   09:04 Diperbarui: 27 Oktober 2023   10:01 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Penggunaan Media Wordwall oleh Peserta Didik (Dok. pribadi)

Pembelajaran di kelas merupakan bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik di dalam kelas guna mencapai tujuan pendidikan nasional. Pembelajaran harus mendorong peserta didik terlibat secara aktif sekaligus mampu menyerap materi dengan baik. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, terkadang peserta didik menunjukkan antusiasme yang rendah terhadap materi yang berlangsung. Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka proses pembelajaran harus dikembangkan menggunakan desain pembelajaran yang tepat, salah satunya yaitu penggunaan media pembelajaran yang inovatif serta tepat guna. Penggunaan media pembelajaran yang inovatif dapat mendukung keaktifan dan daya tarik siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Inovasi yang dilakukan salah satunya dapat berupa pemanfaatan fasilitas yang ada di sekolah dengan baik. Daya tarik pembelajaran dengan menggunakan media yang inovatif dapat memberikan pengalaman yang berbeda bagi siswa.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMA memiliki tantangan tersendiri bagi guru dalam mengelola kondisi sosial emosional peserta didik. Solusi yang dirancang tidak terlepas dari dukungan pihak sekolah, khususnya kepala sekolah atas kepercayaannya terhadap kegiatan ini. Tidak hanya itu, pendekatan dengan peserta didik juga menjadi bahan utama dalam menganalisis kebutuhan belajar, minat, serta potensi peserta didik yang dapat dimaksimalkan dalam pembelajaran. Salah satunya yaitu penggunaan gawai yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran tepat guna di dalam kelas. Guru kelas atau guru pamong juga menjadi rekan dengan memberikan bantuannya sebagai informan karakteristik para peserta didiknya.

Pada kegiatan observasi selama PPL menunjukkan hasil bahwa kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan masih kurang inovatif dan kreatif, tidak ada interaksi yang baik antara guru dan peserta didik. Guru kurang optimal dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran terutama untuk membangun minat peserta didik, khususnya saat asesmen diagnostik yang menjadi tolok ukur pembentukan kelompok sesuai dengan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. Oleh karena itu, upaya yang dirancang dalam menghadapi permasalahan tersebut yaitu mengaplikasikan wordwall sebagai media pembelajaran khususnya pada kegiatan asesmen diagnostik.

Penerapan media wordwall dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X IPA 5 di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta telah melalui proses panjang dalam pelaksanaannya. Tergolong dalam kategori sekolah favorit, maka fasilitas di sekolah tersebut menjadi salah satu faktor pendukung. Setelah melaksanakan sesi konsultasi dengan guru yang bersangkutan, maka materi pembelajaran yang dipilih berpedoman pada modul ajar sebagai bahan acuan untuk jalannya kegiatan belajar yaitu pada materi teks negosiasi. Pemilihan materi tersebut sesuai dengan materi yang sedang berjalan di kelas tersebut.

Penerapan asesmen diagnostik perlu dilakukan untuk memonitor kemajuan peserta didik yang awalnya belum paham dan banyak kekurangan setelah dilakukan asesmen diagnostik terjadi perubahan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran lebih efektif (Permata et al., 2017). Guna mengetahui letak masalah yang dihadapi serta apa yang menjadi kebutuhan belajar peserta didik, maka kegiatan tersebut harus sejalan dengan pemilihan media yang digunakan. Media pembelajaran wordwall dapat diartikan sebagai web aplikasi yang digunakan untuk membuat games berbasis kuis yang menyenangkan. Selain itu, wordwall juga dapat digunakan untuk merancang serta mengulas penilaian dalam pembelajaran. Maka penggunaan media wordwall cukup efektif digunakan untuk menarik minat dan motivasi peserta didik di awal kegiatan pembelajaran khususnya pada kegiatan asesmen diagnostik.

Kegiatan pembelajaran yang berlangsung menunjukkan adanya antusiasme peserta didik menjadi lebih bersemangat dalam menjawab pertanyaan pada permainan wordwall yang diberikan. Peserta didik berlomba untuk menghasilkan skor tertinggi pada permainan tersebut, sehingga secara tidak langsung kegiatan asesmen diagnostik dikemas seperti sedang menjalankan permainan bersama-sama di dalam kelas.


Gambar 2: Tampilan Media Wordwall pada Asesmen Diagnostik Teks Negosiasi (Dok. pribadi)
Gambar 2: Tampilan Media Wordwall pada Asesmen Diagnostik Teks Negosiasi (Dok. pribadi)
Gambar 3: Tampilan Hasil Skor dan Peringkat (Dok. pribadi)
Gambar 3: Tampilan Hasil Skor dan Peringkat (Dok. pribadi)

Melalui hasil skor dan peringkat tersebut, maka dapat digunakan sebagai acuan dalam pembentukan kelompok untuk lanjut pada kegiatan berikutnya yaitu pengerjaan LKPD sesuai dengan level kemampuan kognitif peserta didik. Kelebihan penggunaan media ini yang dirasakan oleh guru khususnya pada kegiatan asesmen diagnostik yaitu melalui hasil papan peringkat tersebut bisa secara otomatis digunakan sebagai hasil penjajakan kemampuan kognitif awal peserta didik terhadap materi yang berlangsung, sehingga guru tidak perlu kesulitan dalam merancang konsep asesmen diagnostik untuk mengelompokkan peserta didik sesuai kemampuannya. Penggunaan media ini tentunya memiliki kekurangan pada penggunaan jaringan internet yang diperlukan yaitu sinyal internet harus stabil dan bagus, namun hal tersebut dapat diatasi dengan penyediaan fasilitas sekolah terkait jaringan wifi yang memadai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X khususnya pada saat kegiatan belajar berlangsung, guru belum pernah memakai media wordwall. Kondisi proses belajar berbeda setelah diterapkannya media wordwall. Peserta didik sangat senang dan antusias dalam menikmati permainan yang disuguhkan, mereka saling berlomba untuk mencetak skor tertinggi pada kegiatan tersebut. Kondisi tersebut selaras dengan karakteristik motivasi belajar peserta didik sepert 1) ketekunan dalam belajar, 2) ulet dalam menghadapi kesulitan, 3) minat dan ketajaman perhatian dalam pembelajaran, 4) berprestasi dalam belajar, 5) mandiri dalam belajar (Lestari, dkk., 2022).

Pemanfaatan media wordwall terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia memberi kesan yang menarik bagi peserta didik sekaligus terbukti meningkatkan minat belajar mereka terhadap materi yang berlangsung. Selain itu, penggunaan media ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau alternatif bagi guru di sekolah tersebut dalam mengemas pembelajaran khususnya kegiatan asesmen yang lebih menyenangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun