Mohon tunggu...
m nur firman
m nur firman Mohon Tunggu... Penulis - Interested in Digital marketing, SEO, Content writing.

College student from Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Protes ekstrim, tentara Amerika ini membakar diri

26 Februari 2024   12:14 Diperbarui: 26 Februari 2024   23:36 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aaron Brushell Protest outside Israel embassy | Sumber: twitter/@taliaotg

25 Februari 2024 waktu setempat, seorang anggota aktif Angkatan udara Amerika membakar dirinya sebagai bentuk protes ekstrim di depan gedung kedutaan Israel di Washington DC, Amerika. Aksi ini dilakukan oleh seorang pria bernama Aaron Brushnell, 25 tahun merupakan anggota aktif militer Amerika. Video viral berdurasi 3 menit itu menunjukkan Aaron sedang berjalan merekam dirinya sambil membawa sebotol cairan yang dituangkan ke sekujur tubuhnya di depan gedung kedutaan, kemudian ia mengunakan korek api untuk menyalakan dirinya sambil berteriak "Free Palestine" sebanyak tujuh kali sampai beberapa polisi dan petugas keamanan datang dan berusaha memadamkan tubuh Aaron yang menyala terbakar. 

Brushel berhasil dibawa ke rumah sakit dalam kondisi yang mengancam nyawa atau kritis. Dia tetap dirawat di rumah sakit pada Minggu sore. Aksi ini terbilang ekstrim dan dalam video berdurasi tiga menit tersebut Brushel mengungkapkan bahwa aksi ekstrim nya tidak sebanding dengan penderitaan rakyat Palestina terhadap genosida yang dilakukan oleh Israel.

"Saya adalah anggota aktif angkatan udara AS, dan saya tidak mau lagi terlibat dalam Genosida. Saya akan melakukan aksi protes yang ekstrim, namun jika dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah (Israel), maka hal ini tidaklah ekstrim sama sekali."

Aksi protes ekstrim serupa juga pernah terjadi di bulan desember tahun lalu, dimana seorang pemrotes mencoba membakar dirinya di depan gedung Konsulat Atlanta, Amerika. Semenjak konflik Palestine-Israel, 7 October 2023. Protes terjadi di berbagai penjuru dunia termasuk negara yang suportif terhadap Israel seperti Inggris dan Amerika. Di Amerika sendiri Presiden Biden mendapatkan tekanan untuk mendorong gencatan senjata dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza. 

 Dukungan Amerika terhadap Genosida di Palestina merupakan sebuah kejahatan moral yang patut mendapat kecaman dari komunitas internasional, aksi-aksi ekstrim seperti ini kemungkinan akan terus berlanjut jika Amerika terus terlibat terhadap penderitaan rakyat Palestina di bawah penjajahan Israel. 

Aksi pembakaran diri merupakan aksi yang tidak jarang dilakukan sebagai bentuk protes, aksi ini bertujuan untuk menimbulkan reaksi shock  di kalangan masyarakat, Aaron Brushel menjadi bukti kecil bahwa masyarakat Amerika sedang melawan politik luar negeri pemerintahannya yang terus melakukan dukungan terhadap Israel. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun