Debat Capres menuju klimaks, survei-survei telah dilakukan. Apakah dampaknya signifikan ?
Debat terkhir Calon Presiden akan dilaksanakan Minggu 4/01/24. Masyarakt mengharapkan debat ini diakhiri dengan diskusi, argumen yang semakin panas.
Kalau boleh diberi skor, Saya boleh kasih skor 1-1-0 Â secara berurutan, Anies, Ganjar, Prabowo. Anies memenangkan ronde pertama dan ronde kedua tipis dimenangkan Ganjar, sementara Prabowo masih belum memperoleh skor alias 0.
Ya, sang Jendral selalu menjadi bulan-bulanan netizen akibat reaksi emosionalnya yang gagal disembunyikan oleh branding 'Gemoy' yang diusung. Anies konsisten dengan pesan perubahannya mengkiritik keras rezim dan kinerja Menhan. Sementara Ganjar di debat terakhir mulai menunjukkan niat untuk meninggalkan rezim yang semakin membabi buta dalam upaya menegakkan oligarki.
Dilema sang Jendral yang semakin kesulitan menangani dua kubu anti rezim semenjak Jokowi blak-blakan mengatakan kampanye Presiden itu sahih dan boleh tepat disampingnya dengan pasukan militer yang sedang berbaris rapi sebagai background. Prabowo hanya bisa mengangguk angguk mendengarnya sambil bergumam dalam hati "Gendeng kon wi". Sang Jendral paham dan mengerti statement yang baru keluar dari mulut panglima tertinggi ini sangat nir etika. Bisa dibayangkan Anies akan mencerca dan mencaci di debat nanti.
Saat ditanya wartawan apakah Anies akan melakukan strategi menyerang lagi, Anies menjawab "Itukan masih lama tunggu nanti" waktu pres konferens debat cawapres lalu. Sudah pasti Anies akan kembali menyerang Prabowo dengan amunisi yang baru diberikan Jokowi dan blunder etika sang anak pada debat terakhir. Ini akan menjadi sorotan dan Prabowo harus menyiapkan counter yang bisa meyakinkan masyarakat. Memang bukan soal mudah tapi harus dilakukan.Â
Serang jendral!Â
Jika Prabowo ingin memutar balikkan keadaan dan mengakhiri puncak debat capres ini dengan image yang positif ia harus melakukan strategi yang berbeda. Prabowo harus menyerang! Anies bukan tanpa celah, banyak yang bisa diangkat semasa ia menjabat gubernur DKI, seperti dp nol persen dll. Begitu pula dengan Ganjar, masalah wadas menjadi kartu AS.
Keputusan ditangan Prabowo, akankah ia mengambil posisi menyerang atau kembali mengambil posisi bertahan dan menjadi bulan-bulanan ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H