Mungkin sudah ratusan bahkan ribuan cerita tentang Jogja dibagi di forum-forum internet, cerita ini mungkin jadi cerita yang membosankan bagi sebagian pembaca, namun bagi yang belum sering kesana atau bahkan bagi pembaca yang belum pernah kesana, tentunya ini bisa dijadikan tambahan referensi untuk persiapan perjalanan.Tak terkecuali kami yang akan kembali kesana dalam waktu dekat ini.
Ini kunjungan pertama kami ke Jogja semenjak menikah. Jogja masih seperti dulu, tak banyak yang berubah. Malioboro yang penuh sesak, yang kami rasa tidak begitu ramah untuk pejalan kaki, serta para tukang becak "nakal" yang menawarkan tarif Rp. 5000,- untuk ke beberapa tempat..
[caption id="attachment_305264" align="aligncenter" width="300" caption="Hotel Inna Garuda terlihat dari kereta (Dok. Pribadi)"][/caption]
[caption id="attachment_305267" align="aligncenter" width="300" caption="Lokasi wajib foto (Dok. Pribadi)"]
Tidak seperti tahun sebelumnya, kunjungan ke Jogja kali ini kami berangkat dari Surabaya menggunakan kereta sancaka pagi, meluncur dengan nyaman hingga ketibaan di Jogja pukul 13:00. Dari stasiun tugu kami berjalan kaki menuju hotel Inna Garuda tempat kami menginap. Setelah check in dan sedikit beristirahat, tanpa membuang waktu kami berangkat menuju destinasi pertama, yaitu museum 3 Dimensi Demata, butuh waktu lama disini untuk dapat beraksi dengan semua lukisan yang ada, selesai dengan semua lukisan kami kembali ke hotel dan istirahat.
[caption id="attachment_305556" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_305557" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_305558" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_305559" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_305560" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_305561" align="aligncenter" width="300" caption="(Dok. Pribadi)"]