Mohon tunggu...
fisip uim
fisip uim Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Islam Makassar

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Makassar (UIM) merupakan salah satu fakultas yang berkomitmen untuk mengembangkan ilmu sosial dan politik dalam kerangka nilai-nilai Islam. FISIP UIM bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, moralitas, dan etika yang tinggi, sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Melalui program studi yang ditawarkan, seperti Ilmu Komunikasi, Ilmu Administrasi Bisnis, Ilmu Administrasi Publik, Administrasi Fiskal, dan Perpustakaan dan Sains Informasi, FISIP UIM membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang mendalam tentang dinamika sosial dan politik, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Fakultas ini juga menekankan pentingnya kontribusi civitas akademika dalam menciptakan solusi yang adil dan bermanfaat bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kepemimpinan dalam Islam Menurut Qs. Al-Insan

26 Oktober 2024   08:17 Diperbarui: 26 Oktober 2024   08:19 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: fisip.uim-makassar.ac.id

Setelah shalat Dzuhur berjamaah di Masjid As-Sahabah Universitas Islam Makassar, Ketua Program Studi (KPS) Ilmu Administrasi Publik, Dr. Sahruddin Malik, M.Si., membawakan kultum singkat tentang "Kepemimpinan dalam Islam." Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara rutin yang diadakan setiap hari selasa setelah Dzuhur, yang bertujuan untuk memberikan wawasan keagamaan kepada sivitas akademika kampus.

Dalam kultum tersebut, Dr. Sahruddin Malik, M.Si menjelaskan bahwa kepemimpinan dalam Islam memiliki landasan yang kuat dari Al-Qur'an dan sunnah, serta menekankan pentingnya tanggung jawab dan amanah seorang pemimpin. Sebagai landasan utama, beliau mengangkat QS Al-Insan ayat 58, yang berbunyi:

"Inna nahnu khalaqnkum fa lawl tushaddiqn." (Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?)

Dijelaskan oleh Saharuddin Malik  bahwa ayat ini mengajarkan makna pentingnya kepercayaan dan tanggung jawab seorang pemimpin terhadap yang dipimpinnya, di mana setiap pemimpin harus menjunjung tinggi kebenaran dan menjaga amanah yang telah diberikan kepadanya.

"Kepemimpinan dalam Islam bukan hanya soal memerintah, tetapi juga soal memberikan keteladanan dan melayani dengan penuh amanah. Seorang pemimpin harus selalu sadar bahwa kepemimpinan adalah tanggung jawab yang besar di hadapan Allah SWT," ujarnya.

Kultum singkat tersebut diakhiri dengan ajakan kepada seluruh mahasiswa dan dosen untuk selalu menjaga sikap kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat. Kegiatan ini mendapat respons positif dari para jamaah, yang berharap kultum seperti ini dapat terus diadakan untuk meningkatkan spiritualitas di tengah kesibukan akademik.

Acara diakhiri dengan doa bersama, dengan harapan kepemimpinan yang kuat dan bertanggung jawab dapat terus tumbuh dalam diri setiap individu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun