Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FISIP UAJY) menggelar forum diskusi online bertema "Normalitas Pasca Covid-19: Membincangkan Tantangan dan Peran Perguruan Tinggi di Masa Depan" melalui aplikasi Zoom pada Selasa (2/6/2020). Forum diskusi ini dibuka oleh Wakil Dekan I FISIP UAJY, Alexander Beny Pramudyanto, M.Si dan dimoderatori oleh Dekan FISIP UAJY, FX. Bambang Kusumo Prihandono, S.Sos., MA.
Diskusi ini melibatkan tiga narasumber yaitu Prof. Ir. Prasasto Satwiko, Ph.D selaku Ketua Senat Akademik Universitas sekaligus Dosen Prodi Arsitektur UAJY, Agung Iriantoko, Ph.D selaku Pengamat Ekonomi Politik dan Alumnus dari University of Essex, Dept of Government, dan Mario Antonius Birowo, Ph.D selaku Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UAJY. Diskusi ini diikuti oleh akademisi UAJY, termasuk Rektor UAJY, Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D.
Diskusi ini dimulai dengan masing-masing narasumber yang mengemukakan gagasannya mengenai Normalitas Pasca COVID-19. Pendapat pertama disampaikan oleh Mario Antonius Birowo, Ph.D dan dilanjutkan oleh Agung Iriantoko, Ph.D dan Prof. Ir. Prasasto Satwiko, Ph.D.
Mario Antonius Birowo, Ph.D menyatakan bahwa komunikasi bencana merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dimiliki masyarakat.
"Saat ini, Indonesia masih gagap mengenai komunikasi bencana. Hal tersebut terlihat dari kurang siapnya pemerintah menghadapi wabah COVID-19 ini," ujar Mario.
Agung Iriantoko, Ph.D menyampaikan terkait sudut pandang dalam melihat bencana dari kacamata seorang politikus, dimana pandemi ini seharusnya tidak terjadi jika dari awal kemunculannya di Wuhan telah ditangani dengan baik.
"Problema yang dihadapi oleh setiap negara saat ini ialah kurang persiapan sehingga menimbulkan kepanikan yang berpengaruh pada politik, ekonomi, dan sosial," ungkap Agung.
Prof. Ir. Prasasto Satwiko, Ph.D. menyampaikan tentang pengaruh pandemi terhadap kampus ataupun institusi pendidikan lainnya.
"Dunia pendidikan tidak akan sama seperti sebelumnya karena kita telah menerapkan gerakan New Normal. New Normal merupakan hal yang wajar terjadi karena dilihat dari sejarah, perubahan pasti akan tetap terjadi," ujar Prasasto.
Diskusi ini lebih berfokus pada tatanan new normal yang akan diberlakukan. Bahwa saat ini pemikiran bukan lagi 'outside the box', tetapi 'without the box' yang artinya masyarakat dituntut harus memiliki pola pikir lebih maju dan kreatif untuk menuju tatanan new normal.