Pentingnya Tidur Teratur

Tidur yang teratur setiap hari baik bagi kesehatan tubuh.  Tidur bermanfaat menyeimbangkan proses pemulihan dan perbaikan jaringan yang mengalami peradangan atau kerusakan. Tidur yang berkualitas berkaitan dengan waktu tidur yang cukup, tidur nyenyak dan dalam, dan waktu tidur teratur. 

Tubuh kita memiliki jam biologis, bila sudah memasuki jam tidur, maka respon tubuh kita akan lelah dan kantuk. Idealnya kita tidur pada malam hari antara pada pukul 21.00 hingga 05.00 dalam waktu 6-8 jam setiap hari. Waktu tidur ini terbilang ideal karena pada waktu ini, organ tubuh kita mengalami proses regulasi yang baik. 

Kualitas tidur dapat terganggu seiring bertambahnya usia seseorang. Orang dewasa muda hingga lanjut usia banyak yang mengalami kesulitan tidur. Berbagai faktor yang mendasari yaitu faktor tuntutan deadline pekerjaan/tugas, gangguan tidur/insomnia, dan kebiasaan buruk seperti overthinking/ anxiety, minum kafein,  kebiasaan tidak tidur, dan sebagainya. 

Waktu tidur yang tidak teratur tentu mengakibatkan sejumlah masalah pada kesehatan. Pada saat tidur, secara homeostatis tubuh kita menyeimbangkan sistem regulasi organ seperti pengaturan akan suhu tubuh, sistem pencernaan, imunitas, peredaran darah, pernapasan, dan kelenjar endokrin. Pengaturan homeostatis sistem tubuh yang seimbang bermanfaat dalam perbaikan jaringan tubuh, menjaga kekebalan tubuh, pengaturan pembekuan darah, pengaturan suhu tubuh, dan sebagainya. Keseimbangan ini merupakan otomatisasi pada tubuh kita termasuk waktu istirahat/tidur.

Tubuh kita memiliki irama sirkadian yang dipengaruhi oleh otomatisasi tubuh. Irama sirkadian mengatur body clock kita seperti penentu waktu saat pagi hari, siang, dan malam. Pada saat malam hari tubuh kita akan otomatis merasa lelah dan mengantuk yang ditujukan untuk beristirahat. Saat siang hari kita lebih bugar dan dapat beraktivitas/bekerja. Irama sirkadian termasuk dalam otomatisasi pengaturan detak jantung dan pencernaan. 

Saat seseorang yang bekerja pada waktu malam hari, irama sirkadian tubuhnya akan terganggu pada beberapa bulan di awal, mereka akan sulit untuk tidur setelah bekerja shift malam. Maka dari itu, pekerja shift malam dianjurkan tidak makan saat bekerja karena dapat memicu obesitas. Sama halnya dengan orang yang bepergian ke luar negeri dengan perbedaan waktu dari negara asalnya. Tubuhnya akan sulit untuk tidur pada awal-awal di negara lain yang sudah malam hari, namun di negara asalnya masih siang hari. Perbedaan waktu yang terlalu jauh dapat mengganggu irama sirkadian tubuh.

Tubuh kita memiliki sistem otomatisasi yang mengharuskan untuk beristirahat. Bila otomatisasi tersebut terganggu tentunya akan memengaruhi kesehatan fisik jangka panjang seperti masalah jantung dan pembuluh darah, pencernaan, dan persarafan. Selain itu, gangguan organ lain juga ikut terpengaruh karena kualitas tidur tidak teratur.

Tidur yang kurang mengakibatkan sakit kepala dan ketegangan otot leher dan pundak atas. Selain itu kurang tidur mengganggu konsentrasi dan menyebabkan kelelahan fisik pada siang hari. Tubuh akan terasa nyeri, pegal, dan lelah saat beraktivitas yang menurunkan produktivitas kerja/aktivitas. 

Pada era teknologi ini, banyak dari kita yang terbiasa mengulir sosial media pada jam tidur. Layar gawai memiliki pantulan cahaya yang menyilaukan lensa mata kita sehingga menurunkan kemampuan REM ( Repeated Eye Movement) dalam pengaturan otomatisasi untuk mengantuk. Bila kebiasaan ini berlangsung lama, maka daya otomatisasi REM akan terganggu dan seseorang sulit mengantuk pada jam istirahat. Hal inilah yang banyak terjadi pada orang dewasa muda. 

Kebiasaan buruk yang mengganggu kualitas tidur harus dihindari. Kualitas tidur yang buruk akan mengacaukan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan organ. Oleh karena itu, usahakan untuk tidur secara teratur.