Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, fisik, gerak tubuh, dan hubungan manusia. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Generasi Sedentary Living pada Era Teknologi: Bedah Anatomi Kinesiologi

17 Oktober 2024   11:21 Diperbarui: 18 Oktober 2024   13:06 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https:/ www.scoliosissystems.com

Selain itu, dengan melatih otot pernapasan juga membantu memperkuat otot inti dan postural. Tidak lupa pula peran panggul yang menjadi pusat stabilisator tubuh. Ketika posisi panggul dikembalikan ke arah normalnya maka tulang belakang, tungkai bawah, dan tungkai atas akan otomatis bergeser ke arah normal.

Sikap sedentary yang mulai meningkat saat ini juga memerlukan perhatian dari berbagai pihak yang menciptakan teknologi tersebut. Bila teknologi gadget sudah semakin berkembang, seharusnya diiringi dengan pengembangan perlengkapan peralatan penunjang untuk menggunakan teknologi tersebut seperti meja ergonomis untuk pengguna laptop, gawai standing seperti tripod yang lebih stabil dan adjustable sehingga dapat disesuaikan dengan ketinggian postur penggguna saat duduk atau berdiri dengan bantuan meja. 

Selain itu, pengguna gawai dan tablet di tempat umum seperti duduk di bus, berdiri, dan sebagainya, dapat menerapkan kebiasaan mengangkat gawai atau tablet setinggi kepala agar untuk menghindari pembebanan pada leher. 

Pada pekerja kantoran yang banyak duduk sebaiknya melakukan peregangan otot leher dan punggung setiap 2 jam duduk bekerja, selain itu mereka juga dapat berdiri atau berjalan untuk mengurangi sikap sedentary tersebut. Perubahan posisi dari duduk ke berdiri atau berjalan mampu memberikan perbaikan sirkulasi pada otot postural dan meningkatkan sirkulasi darah pada tubuh dan meningkatkan pompa jantung. 

Kehidupan sedentary lebih banyak memberikan dampak buruk. Saat ini upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sikap ini yaitu jadwalkan kebiasaan berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau jogging. Kita juga dapat melatih kebiasaan berjalan kaki setiap hari. Gerakan berjalan kaki sudah banyak diterapkan di berbagai negara. Negara Jepang dan Cina paling banyak menyita perhatian dunia karena kebiasaan penduduk yang setia dengan berjalan kaki dan naik gunung. 

Pemerintah negara tersebut juga mendukung dengan memberikan sarana pejalan kaki yang luas dan kendaraan umum yang mudah diakses serta memiliki jadwal operasional yang tepat waktu. 

Hal ini membuat para warga Jepang dan Cina merasa nyaman saat berangkat dan pulang kerja dengan menggunakan kendaraan umum. Mereka mengakses kendaraan umum yang dijangkau dengan berjalan kaki. Tidak heran bila warga disana tidak memiliki berat badan berlebih. 

Kehidupan sedentary juga dapat meimbulkan permasalahan overweight pada individu. Minimnya gerak tubuh dan tidak diimbangi dengan pembakaran kalori ekstra dari makanan yang dimakan membuat sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki perut yang membuncit. 

Berat badan berlebih bukan pertanda seseorang semakin sejahtera secara finansial, namun ini pertanda dari keadaan patologis organ internal tubuh. Kehidupan sedentary juga dapat menyebabkan hipertensi, diabetes, kolesterol, dan penyakit jantung. 

Sebagai pengingat, kehidupan sedentary tidak pernah memberikan dampak baik bagi kesehatan dan postur tubuh kita. Teknologi hanya pemicu kebiasaan ini lebih berkembang. Malas bergerak membuat tubuh renta dihinggapi sejumlah penyakit. Maka dari itu, kita harus memulai untuk mengurangi kebiasaan ini.

Generasi sedentary bukanlah generasi yang malas. Namun generasi ini kurang memahami dampak dari kebiasaan sedentary ini. Mereka lahir memegang teknologi dan terbiasa dengan teknologi ini. Dampak lain secara sosial juga dapat meminimkan interaksi seseorang dengan orang di dunia nyata. Maka dari itu, perlu dipupuk kesadaran untuk mengurangi kebiasaan buruk ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun