Selain itu pada midback pada puncak kurvanya akan mengalami penekanan yang mengunci gerak sendi yang dikenal dengan joint blockade. Joint blockade ini akan menimbulkan rasa nyeri pada sendi thoracal yang mengalami penguncian. Penguncian sendi membuat gerak sendi terbatas disertai nyeri tajam pada sendi tersebut. Sindroma upper crossed mudah menyebabkan kelelahan otot postural, nyeri, dan menurunkan kualitas aktivitas sehari-hari seperti bekerja.Â
Memasuki era teknologi, membuat kebiasaan sedentary semakin meningkat. Kebiasaan ini tidak hanya dialami oleh pekerja kantoran, namun seluruh lapisan masyarakat yang berinteraksi lama dengan teknologi seperti gawai dan tablet. Saat menggunakan gawai dan tablet, otomatis kepala kita akan menunduk ke bawah.Â
Kebiasaan menundukan kepala ke bawah dan maju ke depan pada posisi statis dalam waktu lama dapat menyebabkan hipolordosis leher atau bahkan flat neck. Kebiasaan ini menyebabkan otot leher bagian depan yaitu deep flexor cervical mengalami kelemahan sedangkan otot leher bagian belakang mengalami ketegangan hingga ke upper back dan midback.Â
Ketika kepala kita menunduk saat berinteraksi dengan gawai dan tablet, maka berat kepala dapat membebani struktur leher dan jaringan lunaknya. Jaringan lunak yang dimaksud yaitu bantalan sendi, ligament, pembuluh darah, saraf, lapisan pembungkus otot, otot, dan bursa. Semakin besar sudut kepala menunduk, maka semakin berat beban yang diterima oleh struktur leher.
Pembebanan oleh kebiasaan menundukan kepala dalam waktu lama secara berulang setiap hari dan apalagi sepanjang waktu serta berjam-jam dapat menimbulkan sejumlah masalah pada struktur leher dan jaringan lunak tersebut.Â
Permasalahan yang kerap timbul yaitu nyeri dan kesemutan pada area leher menjalar hingga ke pundak atas dan lengan. Selain itu, otot-otot leher dan pundak atas menjadi tegang terus-menerus dikarenakan otot leher bekerja berlebihan menahan posisi menunduk yang terlalu lama.Â
Otot leher dan pundak atas menjadi lelah karena penumpukan asam laktat pada otot tersebut. Hal inilah yang sering kita rasakan sebagai rasa pegal. Bila rasa pegal dan kebiasaan menunduk terus diulang dalam waktu lama, maka otot tersebut dapat terluka dan mengalami peradagangan yang disebut spasme yang menimbulkan nyeri akut hingga kronik.Â
Struktur serabut otot pada area pundak atas menjadi lebih tebal dan seperti pita bila diraba. Apabila diraba lebih detail akan terdapat muscle knot seperti benjolan kecil di serabut otot tersebut. Muscle knot ini dapat menimbulkan nyeri dan dapat disertai nyeri menjalar hingga ke lengan bawah. Muscle knot ini dikenal juga dengan istilah trigger point dengan kondisi patologis otot yaitu myofascial syndrome.Â