Hal ini akan dibahas secara mendalam setelah kita mengenal anatomi dasar tulang belakang. Posisi duduk statis merupakan kebiasaan sedentary pada masyarakat teknologi yang menjadi topik inti dari artikel ini. Kita lanjutkan membahas kurva tulang belakang yang dapat memberikan gambaran bagaimana dasar dari penyimpangan postur tubuh.Â
Bentuk kurva tulang belakang dapat dilihat pada posisi samping tubuh yang dikenal dengan bidang sagital. Pada bidang sagital ini, kurva tulang belakang yaitu leher (cervical) terdiri dari 7 buah tulang kecil memiliki kurva cekung (lordosis), midback atau thoracal terdiri dari 12 tulang kecil memiliki kurva cembung (khyposis), pinggang bawah atau lumbal terdiri dari 5 tulang kecil memiliki kurva cekung (lordosis), dan tulang ekor (sacrum) terdiri dari 5 tulang kecil yang melekat pada gelang panggul memiliki kurva sedikit cembung.Â
Derajat kurva leher yaitu 20-40 derajat, kurva midback 20-40 derajat, dan pinggang bawah 40-60 derajat. Penyimpangan sudut kurva tulang belakang pada bidang sagital, dimana sudut kecekungan lebih dari normal disebut hiper dan kecekungannya kurang dari normal disebut hipo. Kurva leher dan pinggang bawah bila kecekungannya kurang dari normal disebut hipolordosis dan kecekungan lebih dari normal disebut hiperlordosis.Â
Namun bila kecekungan leher dan pinggang bawah tidak ada atau hilang, dimana tulang leher atau pinggang bawah sangat lurus disebut dengan flat neck (untuk leher) dan flat lumbal (untuk pinggang bawah). Sedangkan kurva midback yang kecembungannya kurang dari normal disebut hipo khyposis dan kecembungan lebih dari normal disebut hiper khyposis.Â
Bagaimana dengan kelengkungan tulang ekor? Kelengkungan kurva tulang ekor biasanya bergantung pada kurva dari pinggang bawah. Bila pinggang bawah mengalami hipolordosis, maka tulang ekor akan memengaruhi panggul memutar ke belakang secara berlebihan, sedangkan bila pinggang bawah mengalami hiperlordosis, maka tulang ekor akan memengaruhi panggul memutar ke depan secara berlebihan.Â
Perubahan kurva pada panggul juga dapat dipengaruhi oleh perubahan kurva pada midback. Kurva midback juga dapat memengaruhi kurva pinggang bawah. Penyimpangan kurva tulang belakang pada satu segmen dapat memengaruhi segmen di atas atau di bawahnya. Inilah yang kita lihat hasilnya yaitu terjadi penyimpangan postur tubuh. Â
Perubahan derajat kelengkungan kurva tulang belakang yang terjadi pada bidang sagital dapat disebabkan oleh faktor genetik atau struktural dan faktor fungsional. Faktor genetik yang menyebabkan kelainan bentuk tulang belakang diwariskan dari sejak lahir. Kelainan dapatan yang disebabkan oleh kebiasaan bersikap sehari-hari membentuk kelainan fungsional.Â
Adapun bentuk kurva tulang  belakang bila dilihat dari bidang frontal, tulang belakang berbentuk tegak lurus. Apabila rangkaian susunan tulang belakang mengalami pergeseran ke sisi samping atau lateral kanan atau kiri, maka terbentuklah kelainan bentuk skoliosis. Adapun kelainan bentuk tulang belakang seperti skoliosis memiliki 2 bentuk penyimpangan yaitu bentuk C dan S. Untuk menentukan derajat keparahan skoliosis dapat dilakukan pengukuran dengan metode cob angle pada hasil pemindaian X'ray atau ronsen tulang belakang.Â