Mohon tunggu...
Rudy Hilkya
Rudy Hilkya Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Mengisi secara rutin Blog Guru Fisika Fisikarudy Blognya Guru, juga Blog Rudy Hilkya konyol, norak, udik, kampungan, seabrek sebutan untuk orang marginal, ngga suka melawak, tapi orang lain yang mendengarnya (mungkin akan) tertawa, memberikan deskripsi pandangan mata yang terhalang bulmat di sekelilingnya. Motto : tulisan saya hanyalah sampah dan penghargaan yang didapatnya bisa jadi hanya kebetulan. Kalo ngga menulis cuma omong doang ngga berguna !\r\nberkiprah di SMAN-2 Palangka Raya, menamatkan S1 Universitas Palangka Raya 1999 jurusan Pendidikan Fisika, menuntaskan Magister Manajemen Pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat 2012

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlukah Membaca?

30 Mei 2013   14:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:47 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa kini sepertinya membaca itu adalah kegiatan yang mubazir, karena selalu kalah dengan media televisi atau media radio. Melihat dan mendengar langsung membuat imajinasi pemirsa menerawang membayangkan obyek, imajinasi akustik dan gambar lebih menarik dan menantang.

Tapi di era 80an sampai 90an, imajinasi justru mengalir deras setelah pemirsa banyak membaca, karena saat itu hiburan yang paling asyik dan paling terjangkau sehingga banyak simpanan majalah bekas, komik bekas, koran bekas. Karena penetrasi dan penyebaran informasi tidak seluas saat ini, pemirsa menjadi terkendali dengan semangat membaca. Dari anak-anak hingga orang dewasa terlena dengan bacaan, berbeda sekarang. Semuanya serba visual, buku pun divisualisasikan menjadi ebook, kertas-kertas semakin berkurang pemakaiannya selain habis menjadi kertas kado sampai bungkus gorengan.  Masih perlukah kita membaca? Ya masih dong karena sambil melihat gambar kita juga mrlihat huruf, proses melihat huruf dan mengartikan simbol-simbol tadi menjadi bermakna dalam benak kita adalah kegiatan membaca.

Masalahnya bagaimana membaca atau melihat dengan cepat dan efektif?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun