tarian, tarian yang bercermin dari sosiobudaya di sebut tari tradisional. Tari tradisonal merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang pada suatu daerah yang menjadikan nya pencerminan dari budaya daerah tersebut.
Budaya merupakan pola hidup suatu komunitas Masyarakat yang sangat kompleks dan juga abstrak, budaya dapat di temukan dan bercermin pada suatu hal. Contoh nya adalahPada era globalisasi seperti sekarang gadget seperti smartphone dan perangkat lunak lainya bukanlah suatu penghambat bagi perkembangan dan pelestarian tari tradisional, makin banyak nya media untuk mengakses menegnai tarian dan dapay menjadi media pembelajaran juga bagi yang ingin mempelajarinya. Seperti para siswa siswi di SMA Negeri 1 Babelan yang mendapati tugas akhir mata Pelajaran seni dan budaya mereka untuk mementaskan tarian dari berbagai daerah di Nusantara. Para siswa siswi tidak memiliki seorang instruktur professional untuk memandu mereka dalam mempersiapkan tarian yang mereka pilih namun hanya mengandalkan media Youtube dan sebagainya untuk mempelajari tarian tarian yang mereka pilih untuk pentaskan.
"Guru tidak bisa selalu mengajarkan semua anak dalam semua hal, oleh karena itu di adakan nya difrensasi dalam pembelajaran. Dan dalam hal inilah tekonologi mengambil peran penting, karena pemanfaatan teknologi dalam dunia pembelajaran sangatlah krusial. Dan tidak ada Namanya seni bergesekan dengan teknologi, namun pada zaman sekarang melalui teknologilah seni dapat menemukan peminat nya" ujar pak Krisna, guru pengampu seni dan budaya
Seperti yang di katakan pak Krisna teknologi bukanlah tantangan dalam pelestarian seni di era modern namun teknologi lah yang dapat menjembatani seni untuk menemukan peminatnya. Dapat dilihat juga melalui foto dokumentasi di atas respon kreatif dari para siswa mengenai tindakan pembelajaran pentas seni ini sangatlah luarbiasa antusias dan ambisius untuk menampilkan yang terbaik.
Saya sebagai penulis berpendapat bahwa kita tidak bisa terus menyalahkan teknologi dalam menurun nya minat terhadap seni dan budaya, namun semua balik lagi bagaimana pemanfaatan teknologi tersebut oleh kita sebagai konsumen.
Al Fath Fi Sabil El Islam Primajati | Mahasiswa Film dan Televisi ISI Surakarta | 241481052Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H