Semarang - Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan bangsa dan negara. Menurut UUD pasal 31 ayat 1 'setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan'. Pendidikan juga menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan kualitas SDM dalam sebuah negara.
Di Indonesia, kualitas pendidikan masih cenderung rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Meskipun begitu, bukan berarti Indonesia tidak memiliki siswa - siswi yang berprestasi.
Terdapat banyak sekali kisah siswa-siswi berprestasi dari seluruh daerah di Indonesia, yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi. Seperti kisah Dermina, pemuda inspiratif dari Fakfak.
Dermina merupakan seorang siswi SMK Yapis yang berasal dari kampung Sakartemin, distrik Fakfak tengah, provinsi Papua barat. Dia merupakan seorang anak dari keluarga yang kekurangan dalam segi ekonomi.
Kondisi ekonomi keluarga yang sulit membuat Dermina harus menghadapi pilihan antara berkebun atau ke sekolah. Dilansir dari laman Instagram Nadiem Makarim, menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia, Jika Dermina ke sekolah, maka dia harus meninggalkan kebun, sedangkan jika Dermina tidak berkebun keluarganya tidak bisa makan.
Pada akhirnya Dermina diperbolehkan untuk ke sekolah dengan membawa adiknya, saat ayahnya harus berkebun. Dilema antara kedua pilihan itu tentu menjadi kondisi yang sulit bagi seorang anak muda yang ingin mengejar cita-citanya seperti Dermina.
Namun, kondisi ekonomi keluarga yang sulit, tidak menjadi halangan bagi Dermina untuk meraih mimpinya. Dia memiliki mimpi untuk membuka usaha konveksi di kampungnya, setelah lulus nanti.
Dermina memilik bakat dalam bidang konveksi. Dia sangat mahir dalam mendesain dan menjahit baju untuk pria maupun wanita.
Seringkali, Dermina mendapatkan pesanan dari banyak orang. Dengan memanfaatkan ruang mini konveksi sekolahnya, dia memermak baju menggunakan mesih jahit listrik. Dari hasil kerja kerasnya itu, biasanya dia mendapatkan upah sebesar seratus ribu rupiah.